RADARCIREBON.TV – Udara pagi di Waduk Setu Patok, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Jumat (22/8/2025), terasa berbeda. Ratusan bibit pohon berjejer rapi di tepian waduk, menunggu untuk ditanam. Sementara di pinggiran air, ribuan benih ikan nila bergerak lincah di dalam ember-ember besar. Pemandangan ini bukan acara seremonial biasa, melainkan bentuk nyata kepedulian lingkungan yang digagas Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Cirebon.
Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-80, Kejari memilih meninggalkan rutinitas acara formal. Mereka turun langsung ke lapangan, menanam 1.100 pohon dan menebar 2.000 benih ikan nila ke waduk. Aksi bertajuk Gerakan Peduli Lingkungan ini diikuti berbagai kalangan, mulai dari unsur pemerintah daerah, alim ulama, organisasi kepemudaan, hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, yang hadir mewakili Bupati, menyebut langkah Kejari sebagai inspirasi. Menurutnya, program penghijauan dan tebar ikan bukan sekadar simbol, tetapi investasi berharga untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
Baca Juga:Jigus Jadi Figur Mahal Untuk Kontestasi Pilkada 2029 – VideoBupati Imron Dan Jigus Mudun Bareng Ke Desa Tawangsari – Video
“Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon beserta seluruh jajaran. Ini kegiatan positif yang manfaatnya akan terasa bukan hanya hari ini, tapi juga di masa depan,” ujar Agus.
Ia menegaskan, gerakan peduli lingkungan harus diwariskan pada generasi mendatang. “Menanam pohon hari ini, hasilnya bisa dinikmati anak cucu kita. Kabupaten Cirebon akan lebih hijau, lebih asli, dan lebih lestari,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon, Dr. Yudhi Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut lahir dari kesadaran bersama akan pentingnya menjaga alam. Ia menolak jika penghijauan dianggap seremonial belaka.
“Pohon adalah sumber kehidupan. Dengan menanam 1.100 pohon dan melepas 2.000 benih ikan, kita sedang berinvestasi jangka panjang untuk kehidupan. Pohon menyerap polusi, menjaga ketersediaan air, memberi keteduhan, dan menambah keindahan. Itu semua kembali pada manusia,” ujar Yudhi.
Adapun jenis pohon yang ditanam cukup beragam: 400 pohon mangga, 175 ketapang kencana, 75 mahoni, 75 jamblang, 275 jambu merah, dan 100 jati. Kombinasi ini dipilih bukan hanya untuk penghijauan, tapi juga memberi nilai ekonomi dan ekologi.