Kekalahan Perdana Persijap di BRI Super League: Mario Lemos Soroti Disorganisasi dan Mentalitas Pemain

Sepakbola Indonesia
Mario Lemos, tidak segan membongkar dua masalah utama yang membuat timnya gagal meraih hasil positif. Foto: Ig coachmariolemos/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Fenomena menurunnya semangat juang setelah tertinggal menjadi pekerjaan rumah besar bagi Lemos. Dalam kompetisi seketat BRI Super League, kemampuan bangkit dari tekanan adalah modal penting. Banyak tim papan atas justru sering memenangi laga karena konsistensi mental, bukan hanya faktor teknis.

•Posisi di Klasemen dan Tantangan ke Depan

Kekalahan ini membuat Persijap berada di peringkat ke-8 klasemen sementara dengan empat poin dari tiga pertandingan.

Secara posisi memang masih aman, namun perbedaan kualitas antar tim sudah mulai terlihat sejak pekan awal. Persijap dituntut untuk segera melakukan perbaikan sebelum jadwal semakin padat.

Baca Juga:Borneo FC Taklukan Persijap Sang Penakluk Juara Bertahan: Gusur Persija dan Arema Dari Puncak Klasemen!Borneo FC Hajar Persijap 3-1, Pesut Etam Ganas di Stadion Segiri!

Ujian selanjutnya tidak kalah berat. Persijap akan menjamu Arema FC pada pekan keempat, Sabtu 30 Agustus 2025, di Stadion Gelora Bumi Kartini.

Partai ini diprediksi akan menjadi momen penentuan, apakah Laskar Kalinyamat mampu bangkit dari kekalahan atau justru semakin terpuruk.

Arema sendiri dikenal sebagai tim dengan mental tanding kuat serta pengalaman segudang di kasta tertinggi. Bagi Persijap, laga ini bisa menjadi tolak ukur perbaikan dari evaluasi Mario Lemos, baik dari sisi organisasi pertahanan maupun mentalitas saat menghadapi tekanan.

•Harapan Perbaikan dan Dukungan Publik

Persijap Jepara bukanlah tim tanpa potensi. Sejak awal musim, mereka sudah menunjukkan karakter bermain menyerang dengan keberanian menguasai bola. Namun, keberanian tersebut harus dibarengi dengan disiplin bertahan dan konsistensi mental jika ingin bertahan di BRI Super League.

Mario Lemos sendiri menegaskan komitmennya untuk membangun tim secara bertahap. “Kami harus bisa belajar untuk bermain lebih disiplin dalam membangun organisasi. Kami harus bisa terus berkembang,” tegasnya.

Ucapan ini seolah menjadi pesan kepada publik Jepara bahwa perjalanan musim masih panjang, dan dukungan penuh dari suporter sangat dibutuhkan.

Di sisi lain, manajemen klub juga diyakini perlu memberikan dukungan maksimal, baik dalam hal fasilitas latihan maupun menjaga stabilitas finansial tim.

Baca Juga:Borneo FC Gemilang di Awal Super League! Puncaki Klasemen dengan Ketangguhan, Bukan Sekadar Jadwal LunakAkhir Era Kejayaan Manchester City, Aura Sang Juara Kini Memudar

Hal ini penting agar fokus pemain dan pelatih tidak terganggu oleh masalah non-teknis yang kerap menjadi batu sandungan klub promosi.

Kesimpulan

Kekalahan 1–3 dari Borneo FC menjadi pelajaran berharga bagi Persijap Jepara. Dua masalah utama, yaitu lemahnya organisasi permainan dan mentalitas bertahan yang masih rapuh, kini menjadi pekerjaan rumah besar Mario Lemos. Dengan klasemen yang masih relatif aman, tim memiliki kesempatan memperbaiki diri sejak dini.

0 Komentar