RADARCIREBON.TV – Performa Manchester United di awal musim 2025/2026 benar-benar pantas disebut bencana. Tim sebesar United, dengan sejarah penuh trofi dan reputasi global, kini justru jadi bahan tertawaan seantero Inggris. Puncaknya, mereka dipermalukan oleh klub divisi empat, Grimsby Town, dalam ajang Piala Liga Inggris atau Carabao Cup.
Bertandang ke Blundell Park, stadion mungil berkapasitas 9.000 penonton, United gagal menunjukkan wibawanya. Mereka hanya mampu bermain 2-2 di waktu normal, sebelum akhirnya kalah 11-12 lewat drama adu penalti. Untuk klub yang punya pemain dengan nilai ratusan juta pound, hasil ini bukan sekadar kekalahan—tapi penghinaan.
Pertandingan ini seharusnya menjadi laga pemanasan ringan bagi United. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Grimsby Town tampil penuh determinasi, seakan melupakan fakta bahwa mereka hanyalah penghuni Liga Dua. Tuan rumah membuka keunggulan lewat Charles Vernam dan Tyrell Warren, membuat Old Trafford di layar televisi seketika terdiam.
Baca Juga:Saksikan! Grimsby Town vs Manchester United: Laga Piala Liga Inggris Sebentar LagiKenangan Kelam Dimitar Berbatov di Manchester United, Ditinggalkan, Dikecewakan, dan Tak Sudi Ucapkan Selamat
United mencoba membalas dengan mengandalkan para pemain mahalnya. Bryan Mbeumo dan Harry Maguire mencetak gol penyama kedudukan. Tapi ironisnya, sampai peluit panjang dibunyikan, tim Ruben Amorim tak bisa menambah gol, bahkan terlihat kewalahan menghadapi semangat juang pemain-pemain Grimsby.
Laga pun berlanjut ke babak adu penalti. Di sinilah mentalitas United kembali dipertanyakan. Dari drama panjang yang berakhir dengan skor 12-11, dua penendang United—Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo—gagal menjalankan tugasnya. Cunha dengan santai melepas tembakan lemah yang mudah ditepis kiper, sementara Mbeumo bahkan terlihat gugup menghadapi tekanan.
Kekalahan dari tim divisi empat ini melengkapi awal musim terburuk United dalam satu dekade terakhir. Di Liga Inggris, mereka sudah dua kali gagal meraih kemenangan: kalah 0-1 dari Arsenal dan ditahan Fulham 1-1. Dengan catatan itu, mereka kini terdampar di posisi ke-16 klasemen sementara—satu tingkat di bawah posisi akhir musim lalu yang sudah menyedihkan.
Jika ada istilah “jatuh tertimpa tangga”, United sedang menghidupinya. Mereka bukan hanya gagal bangkit, tapi justru semakin terpuruk. Rival-rivalnya berlari kencang, sementara mereka sibuk bergulat dengan klub kecil yang seharusnya bisa dikalahkan dengan setengah tenaga.