3. Tuntutan Kompetisi
Dalam kompetisi sepak bola profesional terutama pada Liga 1 / Super League, tekanan untuk meraih hasil yang konsisten tinggi.
Pelatih, manajemen, dan suporter memiliki ekspektasi yang besar, sehingga orientasi kepada profesionalisme dan produktivitas pemain menjadi kunci. Sikap Ong ini membawa beberapa implikasi.
•Peluang lebih adil untuk semua pemain
Pemain-pemain dari luar daerah yang menunjukkan kualitas akan dipertimbangkan sama dengan pemain lokal. Hal ini mendorong kompetisi internal yang sehat.
•Tantangan bagi pemain yang biasa dipilih berdasarkan latar belakang
Baca Juga:Panggung Pekan 5 BRI Super League. Semen Padang Menjaga Tradisi, Persita Berjuang Keluar dari JurangAntara Tekanan dan Hambatan, Bryan Mbeumo Akui Kesulitan Awal di Old Trafford
Pemain yang selama ini mungkin diunggulkan karena status “anak lokal” harus benar-benar membuktikan kemampuannya jika ingin dipasang di starting lineup.
•Perubahan pola pandang suporter dan media
Diharapkan publik dan media juga berubah dalam menilai pemain; fokus bukan pada dari mana asalnya, melainkan kontribusi ke tim.
Dengan penekanan kepada kinerja dan kondisi fisik, dinamika internal tim bisa berubah. Beberapa aspek yang mungkin terpengaruh.
- Motivasi : Pemain akan terdorong untuk menjaga kondisi fisik terbaik dan menunjukkan performa tinggi agar bisa main secara reguler.
- Persaingan Sehat : Dengan semua pemain diperlakukan berdasarkan standar yang sama, persaingan di antara pemain akan lebih sehat, siapa yang terbaik akan memperoleh menit bermain.
- Soliditas Tim : Dengan minimnya pemisahan antara “lokal” dan “luar daerah”, identitas tim sebagai satu kesatuan bisa lebih kuat, terutama di mata suporter.
•Tantangan yang Harus Dihadapi
Namun, ide tersebut bukan tanpa tantangan.
- Ekspektasi Lokal : Kadang-kadang suporter di kota seperti Kediri memang mengharapkan banyak pemain asal kotanya tampil. Bila pemain lokal tak diturunkan, dapat muncul kritik.
- Tekanan Media Lokal : Media lokal sering mengangkat tema “anak kediri” atau “anak kampung” dalam pemberitaannya, yang bisa tetap memberi tekanan kepada pelatih walau sudah mengumumkan kebijakan seperti ini.
- Standar Penilaian yang Transparan : Pelatih dan manajemen harus jelas dan konsisten dalam menentukan standar kinerja dan kondisi fit, agar tidak muncul pertanyaan soal keadilan.