RADARCIREBON.TV – Persebaya Surabaya secara mengejutkan berhasil meraih poin penuh pada pekan keenam BRI Super League 2025/2026. Mereka menang dengan skor tipis 1-0 atas Semen Padang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat malam (19/9/2025) WIB.
Dari segi permainan, kedua tim sebenarnya menunjukkan performa yang kurang memuaskan dalam pertandingan tersebut. Banyak usaha untuk menyerang yang gagal dilakukan karena bola sering terjebak di area tengah. Ketika bola akhirnya mencapai pertahanan lawan, usaha untuk mencetak gol pun tidak membuahkan hasil.
Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, menegaskan bahwa kesuksesan timnya adalah berkat kerja keras dan kesolidan semua pemain. Menurutnya, pencapaian positif ini merupakan hasil dari semangat tim secara keseluruhan, bukan hanya kontribusi dari satu atau dua pemain saja.
Baca Juga:Bukan Photoshop, Prompt Gemini AI Ubah Selfie Jadi Cover MajalahGemini AI dan Tren Digitalisasi Identitas: Dari Avatar hingga Paspor Virtual
Ketidakhadiran Francisco Rivera karena larangan bermain akibat kartu merah tampaknya sangat berpengaruh. Tanpa kehadiran pemain kreatif tersebut, Tim Bajul Ijo kesulitan dalam membangun serangan yang dapat mengancam pertahanan lawan.
“Rivera memang seorang pemain penting, tapi hari ini semua pemain menunjukkan performa luar biasa. Kami adalah satu tim yang terdiri dari 27 orang,” kata Eduardo Perez.
Pertandingan ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling tidak menarik dalam kompetisi BRI Super League musim ini. Hal ini terlihat karena kedua tim jarang menciptakan ancaman serius. Semen Padang juga sering kali melewatkan peluang yang seharusnya menjadi gol ketika berada di depan gawang lawan.
Bola lebih banyak keluar lapangan melalui lemparan ke dalam, tendangan sudut, atau tendangan gawang. Kedua tim tampak kesulitan menciptakan serangan yang menggembirakan.
Persebaya tetap mempertahankan skema 4-3-3, meskipun terdapat penyesuaian posisi pemain. Gali Freitas dimainkan di sisi sayap kanan, sementara Malik Risaldi mengisi posisi 10 yang seharusnya ditempati Rivera. Di sisi sayap kiri ada Bruno Moreira, dan posisi ujung tombak diisi oleh Mihailo Perovic.
Milos Raickovic, yang sebenarnya berperan sebagai gelandang nomor 8, diharapkan bisa memperkuat serangan. Terjadi perubahan taktik saat Mihailo ditarik keluar, yang membuat Bruno harus berposisi sebagai false nine.