RADARCIREBON.TV- Selama bertahun-tahun, masyarakat Indonesia akrab dengan berbagai nasihat soal gaya hidup dan pola makan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Salah satu yang paling sering terdengar adalah larangan meminum air es karena dipercaya bisa membuat tubuh cepat gemuk. Banyak orang, terutama mereka yang sedang menjalani program diet, sengaja menghindari air dingin dengan alasan tersebut. Namun, apakah klaim ini benar secara ilmiah, atau hanya mitos yang terus beredar tanpa dasar medis yang kuat?
Artikel ini akan mengupas secara akurat dan mendalam mengenai hubungan antara air es, metabolisme tubuh, serta fakta ilmiah di balik kepercayaan yang sudah melekat di masyarakat.
Baca Juga:Mitos atau Fakta, Ibu Hamil Dilarang Makan Buah DurianMalu Dikatain Gendut? Inilah Tips Menurunkan Berat Badan yang Ampuh dan Aman
Asal-Usul Mitos “Air Es Bikin Gendut”
Kepercayaan bahwa air es bisa menyebabkan kegemukan sudah lama berkembang di berbagai budaya, termasuk Indonesia. Biasanya, alasan yang sering disampaikan adalah bahwa air dingin membuat “lemak membeku” di dalam tubuh sehingga susah dicerna, atau bahwa air es bisa “mengendapkan” lemak di perut.
Padahal, penjelasan tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Lemak dalam tubuh manusia tidak bisa “membeku” hanya karena air dingin yang diminum. Suhu tubuh manusia dijaga secara konstan oleh sistem termoregulasi sekitar 36-37°C, sehingga air es yang masuk ke tubuh akan segera disesuaikan suhunya oleh tubuh agar tetap seimbang.
Selain itu, tubuh manusia memiliki mekanisme metabolik yang sangat kompleks dan tidak bisa berubah hanya karena perbedaan suhu minuman beberapa derajat.
Fakta Ilmiah: Air Es Justru Membantu Membakar Kalori
Beberapa penelitian modern justru menunjukkan hal sebaliknya: air dingin bisa membantu proses pembakaran kalori.
Ketika seseorang meminum air dingin, tubuh harus bekerja sedikit lebih keras untuk menaikkan suhu air hingga setara dengan suhu tubuh. Proses ini membutuhkan energi tambahan, meskipun jumlahnya memang tidak terlalu besar.
Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (2003), mengonsumsi 500 ml air dingin dapat meningkatkan metabolisme tubuh sekitar 10-30% selama satu jam setelah diminum. Artinya, tubuh menggunakan energi lebih banyak untuk menghangatkan air tersebut yang secara teknis justru bisa membantu proses pembakaran kalori, bukan menimbun lemak.
