RADARCIREBON.TV- Mohamed Salah bukanlah nama asing di dunia sepak bola. Namanya sejajar dengan sejumlah pemain top sepak bola, khususnya di Benua Biru.
Kini sang pemain telah menjadi bintang sepak bola global pertama Mesir. Salah telah memenangi setiap penghargaan domestik serta Liga Champions bersama The Reds.
Tapi tak banyak yang tahu bahwa sang pemain memiliki perjalanan yang berliku dalam meraih mimpinya menjadi pemain sepak bola.
Baca Juga:Drama Baru di Anfield! Mo Salah Hapus Jejak Liverpool dari Media Sosial!Liverpool Pesta Gol 5-1 atas Frankfurt, Mohamed Salah Justru Dihujat Fans Sendiri
Menjadi pemain sepak bola profesional tentunya bukanlah hal yang mudah. Apalagi Salah hidup di desa terpencil bernama Nagrig di negara Mesir.
Desa pertanian kecil Nagrig di Delta Nil Mesir terletak di hamparan ladang hijau yang ditanami melati dan semangka. Kerbau, sapi, dan keledai berbagi jalan tanah dengan mobil, sepeda motor, dan kereta kuda.
Di sinilah salah satu penyerang terbaik dan paling produktif di dunia, yang dikenal dengan sebutan ‘Raja Mesir’, menghabiskan masa kecilnya.
Di jalanan Nagrig, Salah yang berusia tujuh tahun senanag bermain sepak bola dengan teman-temannya. Kadang ia berpura-pura menjadi penyerang Brazil Ronaldo, playmaker legendaris Prancis Zinedine Zidane, atau maestro Italia Francesco Totti.
Dibandingan rekan-rekannya, Mohamed Salah bertubuh kecil, tapi dia mampu melakukan hal-hal yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh anak-anak yang lebih tua.
Ketika bermain bola, bakatnya mulai ia asah dan perlihatkan. Tembakannya sangat kuat, dan jelas terlihat bahwa ia memiliki tekad dan dorongan.
Salah tidak berasal dari keluarga yang istimewa. Dia sangar bekerja keras dan berkorban untuk mencapai posisinya saat ini.
Baca Juga:Performa Menurun, Carragher Minta Arne Slot Cadangkan Mohamed Salah!Salah Tendang Penalti di Waktu Tambahan, Liverpool Curi 3 Poin dari Turf Moor
Perjalanan sepak bola profesionalnya mencakup masa enam tahun di klub Arab Contractors yang berbasis di Kairo, juga dikenal sebagai Al Mokawloon.
Ia bergabung dengan klub ini pada usia 14 tahun dan Salah diberi izin meninggalkan sekolah lebih awal untuk melakukan perjalanan pulang pergi setiap hari.
Salah harus menempuh perjalanan dengan memakan waktu berjam-jam, untuk berlatih dan bermain untuk klub Arab.
Menurut pelatih pertama Mohamed Salah, El-Saadany, keluarga Salah adalah fondasi dan rahasia di balik kesuksesannya.