RADARCIREBON.TV Banjir meluas di Padang Pariaman, Sumatera Barat, akibat luapan sungai dan hujan dengan intensitas tinggi, yang menggenangi permukiman warga sejak Senin (24/11/2025)
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengingatkan warga agar tetap siaga karena hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menyampaikan hal itu saat meninjau salah satu lokasi banjir di Nagari Kampung Galapuang. Menggunakan baju dinas yang dilapisi jas hujan dan hanya mengenakan sandal jepit, ia turun langsung untuk memastikan kondisi warga di wilayah terdampak terparah tersebut.
Baca Juga:3.057 Jiwa Terdampak Banjir Melanda Kabupaten Aceh UtaraCerdas Hadapi Banjir: Bagaimana AI Menjadi Investasi Krusial bagi Bisnis di Indonesia
John Kenedy mengungkapkan, banjir kali ini melanda sebagian besar wilayah Padang Pariaman. Dari total 17 kecamatan dan 103 nagari, sebanyak 14 kecamatan ikut terdampak akibat hujan ekstrem beberapa hari terakhir. Ulakan Tapakis menjadi daerah dengan kerusakan paling besar.
“Ulakan Tapakis ini punya delapan nagari, dan tujuh di antaranya terendam hebat. Tadi malam di titik kita berdiri ini ketinggian air mencapai 1,8 meter, sekarang sudah turun hingga setinggi lutut. Alhamdulillah sudah surut sekitar 60 persen,” kata John Kenedy.
Meski kondisi berangsur membaik, ia tetap meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Menurut informasi BMKG, hujan diperkirakan baru menurun setelah tanggal 27–28 November sehingga potensi banjir susulan masih cukup tinggi.
“Kami sampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada tiga hari ke depan,” ujarnya. Hingga kini Pemkab Padang Pariaman telah membuka delapan dapur umum di sejumlah kecamatan terdampak.
Bantuan logistik terus mengalir dan didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing nagari. John Kenedy juga menegaskan bahwa banjir tahunan di Ulakan Tapakis tidak akan tuntas tanpa penanganan menyeluruh terhadap Batang Ulakan, sungai besar yang mengalir di belakang kawasan tersebut.
“Selama Batang Ulakan tidak dinormalisasi, banjir akan tetap terjadi setiap tahun. Kami tidak sanggup melakukannya karena di luar kewenangan dan anggaran kabupaten. Kami mohon pemerintah pusat segera membantu,” tegasnya.
Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat
Sehari sebelumnya, Senin (24/11/2025), kondisi banjir di Ulakan Tapakis justru semakin mengkhawatirkan. Curah hujan tinggi di bagian hulu membuat debit air terus meningkat dan mendekati area posko utama.
