Dengan ratusan barcode dan plat nomor palsu itu, sindikat bisa membeli solar subsidi tanpa terdeteksi berkali-kali dalam sehari, semua demi memenuhi pasokan ke pelabuhan.
“Kalau tidak ada permintaan besar di Kejawanan, tidak mungkin mereka bermain sampai harus memakai 600 lebih plat nomor palsu. Ini operasi untuk memenuhi kebutuhan pasar ilegal,” jelas Sumarni.
Alur sindikat ini jelas dan terstruktur:
1. Pembelian di SPBU Brebes
Menggunakan barcode subsidi dan truk diesel modifikasi.
2. Penampungan di Cirebon
Dipindahkan ke tangki besar oleh tersangka Y.
3. Distribusi ke Kejawanan
Dijual sebagai solar non-subsidi ke pihak yang membutuhkan BBM di wilayah pelabuhan. Autentikasi palsu, mulai dari plat nomor, barcode, hingga identitas perusahaan, menjadi “senjata” mereka untuk menyamarkan rantai pasokan ini.
Baca Juga:Nelayan Minta Pembelian Solar Bersubsidi Tidak Dipersulit – VideoUpdate Harga BBM Agustus 2025: Bensin Turun, Solar Non-Subsidi Naik
Polisi menegaskan bahwa pengungkapan ini bukan akhir, melainkan pembuka jalan untuk membongkar siapa saja yang terlibat dqlam.kasus tersebut. Penyidik menduga ada lebih banyak pihak yang bermain, karena sindikat tidak mungkin bekerja sendiri tanpa jaringan pembeli yang konsisten.
“Kami sedang telusuri siapa penerima solar di Kejawanan, siapa perantara, dan apakah ada pihak lain yang menyediakan akses. Penyelidikan tidak berhenti pada penangkapan dua pelaku,” kata Sumarni.
Tersangka Terancam 6 Tahun Penjara dan Denda Rp60 Miliar. J dan Y dijerat Pasal 55 UU Migas dan terancam: 6 tahun penjara, Denda maksimal Rp60 miliar.
Pengungkapan ini memberi pesan kuat bahwa Pelabuhan Kejawanan telah menjadi simpul peredaran solar ilegal sebuah “pasar belakang” yang perlu dibongkar hingga ke akar.
Dengan operasi satu ini saja, polisi telah menemukan jalur lengkap:
SPBU → Truk Modifikasi → Cirebon → Tangki Palsu → Kejawanan.
Pertanyaan berikutnya tinggal: Siapa saja yang menerima, memfasilitasi, dan menikmati aliran solar ilegal di Kejawanan?
Polresta Cirebon memastikan: Perburuan belum selesai. Dan Kejawanan kini berada di titik pusat pembersihan.