Layaknya Cirebon, Cilacap Juga Punya Dua Budaya; Jawa dan Sunda

CIlacap dan Budayanya
Cilacap dan Budayanya. foto; pemkabcilacap
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Cilacap, merupakan salah satu wilayah Banyumasan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Cilacap, menjadi salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat seperti daerah Brebes.

Ada beragam cerita yang mengatakan bahwa Cilacap punya sejarah panjang yang mana akan bertemu pada satu titik, di mana keturunan masyarakat Cilacap, khususnya dari Dayeuhluhur berasal dari Kerajaan Pajajaran.

Baca Juga:Mau Mudik Bareng Astra Honda Motor? Begini CaranyaBerapa, Sih, Gaji Karyawan Astra Honda Motor (AHM) Cikarang? Intip, Yuk!

Bukan hanya cerita, memang di kehidupan di sana, ada dua kebudayaan yang hidup, seperti bahasa saja, setidaknya yang paling umum ada tiga, Jawa Banyumasan, Jawa dan Sunda.

Lalu, apakah nama Cilacap juga berasal dari bahasa Sunda?

Asal Kata Cilacap

Ada yang beranggapan bahwa nama asal daerah ini berasal dari Sunda, ada pula yang mengatakan lain.

Dari anggapan yang mengatakan daerah ini berasal dari kata bahasa Sunda, menganggap bahwa awalan ‘Ci’ memang kebanyakan di pakai di daerah-daerah yang mayoritas orang Sunda.

Seperti contoh, di Jawa Barat, kebanyakan daerahnya menggunakan awalan Ci. Cicaheum, Cimalaya, Cisanggarung, Cirebon, Cihampelas, Cikijing, Cibarusah, Citembing, Ciroyom, Cianjur, Cimareme, Cikijing, Ciomas dan seterusnya.

Bahkan di provinsi lain yang berdekatan seperti Banten dan Jakarta, juga di temui daerah yang berawalan kata Ci, seperti Cibubur, Cipinang, Cililitan, Ciganjur, Ciledug, Ciputat, dan lainya.

Konon, penamaan Ci di daerah Sunda berkaitan dengan makna ‘cai’ atau air. Hal ini karena wilayah Sunda, dekat dengan sumber air seperti sungai, telaga, danau, dan sebagainya.

Adapula pendapat lain yang mengatakan bahwa Ci juga dapat berarti cahaya dalam bahasa Sanskreta.

Baca Juga:Kenalan dengan PT Astra Honda Motor Cikarang, Yuk!Tak Kalah Nikmat! Ini Kuliner Daerah Cirebon Asli; Nasi Jamblang

Nah, sedangkan untuk Cilacap, sebetulnya bukan karean berasal dan mengikuti gaya penamaan dari Sunda. Melainkan, itu adalah perbahan nama dari Tlacap menjadi Cilacap.

Yang mana, arti dari tlacap atau cilacap ini ialah merupakan sudut atau titik lancip (scherpe hoek of punt).

Kebudayaan Sunda di Daerah Jawa

Meski termasuk wilayah yang dominan menggunakan bahasa Jawa, kebudayaan Sunda masih terjaga dan lestari di daerah Cilacap ini. Terutama di wilayah Cilacap bagian Barat, yang memang di masa lampau merupakan kawasan dari Kerajaan Galuh Pakuan atau Padjajaran.

Beberapa kecamata yang di lansir masih menggunakan tutur bahasa Sunda di antaranya Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung.

Bahkan, wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Jawa Barat itlah yang kerap di sebut Sunda kecil di perbatasan Jawa Tengah.

Beberapa kebudayaan hingga ritual adat yang merupakan tilas kebudayaan Sunda hingga sekarang pun masih dilaksanakan di sejumlah Kecamatan di Cilacap.

Salah satu contoh yang termasuk kebudayaan tersebut ialah Sidekah Kupat atau Sedekah Ketupat di Dayeuhluhur.

Sidekah Kupat atau Ketupat ini merupakan penghormatan dan persembahan bekal makanan kepada Raja Sunda dan rombongannya yang melakukan perjalanan ziarah hingga ke Dieng dan lainnya.

Sekilas, hampir mirip dengan kebudayaan yang ada di Cirebon, yakni hidup dua budaya sekaligus, Jawa dan Sunda. Akan tetapi, memang, Cirebon adalah khas tersendiri, bukan Jawa bukan pula Sunda, melainkan Cirebon.

0 Komentar