Mengenal Biji Kopi Temanggung

Mengenal Biji Kopi Temanggung
Kopi Temanggung/ foto: Unsplash.com - Tim Mossholder/
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Salah satu single origin yang membanggakan masyarakat Temanggung seperti halnya kopi Indonesia pada umumnya adalah kopi Temanggung.

Kota Temanggung memenuhi syarat untuk menanam kopi single origin karena iklimnya yang mendukung dan di dukung oleh curah hujan yang cukup, memungkinkan daerah ini menghasilkan kopi yang berkualitas.

Sebagai produk kopi spesial dari Temanggung, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang berada di kedua sisi kawasan dataran tinggi ini sangat diperkaya dengan biji kopi arabikanya.

Baca Juga:Masih Worth It Nih! Ini Harga Mobil Toyota Rush Bekas 2023Daihatsu Ayla – Spesifikasi & Harga

Dengan nilai ekspor 6000 kg atau 63 miliar rupiah, kopi Temanggung telah banyak di ekspor ke berbagai negara, termasuk Swiss dan Amerika.

Kopi tersebut, yang selain kopi arabika memiliki perkebunan kopi robusta yang tersebar di daerah Pringsut, Kranggan, Kaloran, Kandangan, Jumo, Gemawang, Candiroto, Bejen, dan Wonoboyo.

Seperti halnya kopi Papua Tiom yang memiliki rasa tembakau ketika kita meminum kopinya, keunikan kopi single origin daerah ini terletak pada rasanya yang cenderung berasa tembakau.

Biji kopi temanggung terkenal dengan kualitas tertinggi.

Petani di Kabupaten Temanggung menghasilkan berbagai jenis kopi dengan nama Kopi Temanggung. Kopinya adalah varietas Arabica dan Robusta.

Keduanya memiliki kekhasan tersendiri karena tidak tercipta di lokasi yang sama.

Daerah Pringsut, Kranggan, Kaloran, Kandangan, Jumo, Gemawang, Candiroto, Bejen, dan Wonoboyo merupakan tempat tumbuhnya kopi Robusta.

Soal kopi arabika, di buat di dataran tinggi Temanggung. Produksi kopi arabika lebih rendah dari produksi kopi Robusta karena tingkat tanam petani secara langsung mempengaruhi hal ini.

Baca Juga:Intip Yuk, 3 Penginapan Dekat Gor Satria PurwokertoWOW! Ternyata, Sedan Starlet Second Harganya Segini Toh?

Para petani secara eksklusif menanam tanaman kopi tersebut varietas Arabika sebagai pembatas atau penyekat bagi tanaman lain.

Berbeda dengan Robusta, tanaman kopi ini tidak memiliki populasi yang tinggi.

Meski populasi arabika masih terbilang sedikit, namun semangat petani untuk menanam sudah meningkat.

Kopi Robusta berkembang di bawah dataran tinggi 800 mpdl di mana kopi Arabika berkembang. Pergerakan petani kopi di Temanggung tergolong sangat dinamis.

Selain menjual biji kopi hijau, mereka juga menyiapkan dan menjualnya sebagai kopi bubuk. Jenis kopi yang di gunakan juga mempengaruhi rasa yang di hasilkan.

Anda bisa menikmati rasa robusta dan arabika sendiri maupun kombinasi keduanya.

Masyarakat mana pun sangat jarang mempraktikkan hal ini karena, jika tidak di siapkan dengan benar, mencampur berbagai jenis kopi dapat menimbulkan efek negatif.

Meski demikian, kopi dari daerah tersebut telah melalui uji laboratorium dan cukup aman untuk di konsumsi.

Bahkan masyarakat Temanggung memproduksi kopi sendiri dengan menggabungkan kedua jenis kopi tersebut.***

0 Komentar