RADARCIREBON.TV – Meski menjadi salah satu pasar otomotif yang cukup besar di dunia, ternyata merek mobil buatan Indonesia malah tidak ada yang berumur panjang.
Beberapa merek mobil memang pernah di upayakan hadir oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, namun kelanjutannya malah di pertanyakan.
Walau belum ada mobil nasional, industri otomotif Indonesia sudah mampu mengekspor mobil dan suku cadang ke berbagai belahan dunia. Ini terbukti puluhan ribu unit mobil buatan Indonesia laris antara lain ke sejumlah negara di Timur Tengah. Salah satu mobil buatan indonesia yang laris salah satu contohnya adalah Daihatsu Grand Max. Seiring berjalannya waktu Gran Max yang di buat di pabrik Daihatsu di Indonesia mendapat kepercayaan.
Baca Juga:HP Murah Dengan Kualitas Terbaik Mulai Dari 1 Jutaan AjaApakah Smart TV Bisa Pakai Hotspot Hp? Yuk Kita Cari Jawabannya Disini
Apa saja nama merek mobil buatan Indonesia yang pernah ada. Berikut ini ada 10 merek yang sempat terdengar kiprahnya:
1: Esemka
Mobil yang di ambil dari nama tingkatan sekolah (SMK) ini, merupakan produk dari PT Solo Manufaktur Kreasi yang pabriknya di Solo, Jawa Tengah. Mobil ini memang di buat langsung oleh para siswa SMK dan resmi di luncurkan pertama kali pada 2019. Namun
Saat di luncurkan, Esemka punya dua varian mobil yaitu Esemka Bima 1.2L dan Bima 1.3L. Harga jualnya di mulai dari Rp 95 juta. Meski sudah di jual resmi, mobil ini rupanya belum masuk dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Meski di produksi di Indonesia, Esemka tidak di sebut sebagai mobil nasional karena sepenuhnya di kelola swasta. Kapasitas produksinya 12.000 unit per tahun di mana setiap bulan Esemka mampu memproduksi 10 unit SUV dan mini truck.
2: Timor
Mobil nasional yang berhasil di jual massal adalah Timor produksi dari PT Timor Putra Nasional. Timor atau “Teknologi Industri Mobil Rakyat” pertama kali di perkenalkan pada 1996 dan merupakan rebadge dari KIA Sephia yang di rakit lokal dengan komponen lokal.
PT Timor yang sebagian besar sahamnya di pegang oleh Tommy Soeharto, putra presiden saat itu, mempunyai fasilitas bebas pajak dan biaya-biaya lain. Tak heran kalau harga jual Timor saat itu tergolong murah dan laku ribuan unit.