RADARCIREBON.TV – Ketika sedang hujan, umat muslim di anjurkan untuk memanjatkan doa. Hal ini bertujuan untuk menjadi bentuk perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari segala keburukan atau musibah. Maka, penting untuk mengetahui ini dan mengingatnya agar dapat di amalkan saat sedang turun hujan.
Saat hujan turun terutama ketika intensitasnya tinggi, maka dapat menyebabkan beberapa hal yang di khawatirkan. Salah satu hal yang biasanya akan di takuti saat hujan yakni banjir, yang terjadi akibat adanya limpahan air yang semakin meluap dan tidak dapat terserap atau di alirkan dengan baik.
Apabila air tak dapat di serap dengan baik oleh tanah atau di salurkan menuju saluran air, maka banjir pun dapat terjadi. Terjadinya banjir dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi beberapa hal. Seperti melemahnya kegiatan ekonomi, adanya korban jiwa hingga rusaknya lingkungan dan ekosistem.
Baca Juga:Begini Sejarah Kapal Pinisi yang Kini Sedang Menjadi Google Doodle pada Hari IniHati-hati, Memasang HP di Setang Motor Ternyata Bisa Bikin HP Rusak! Cari Tahu Apa Penyebabnya
Untuk itu, salah satu upaya yang dapat di lakukan yakni dengan mengamalkan doa sebagai upaya untuk memohon pertolongan dan keselamatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Panjatkan Doa Ketika Hujan
Dalam meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka di anjurkan untuk memanjatkan doa yang di baca Rasulullah. Doa ini dapat di panjatkan saat hujan sedang turun, terutama di musim hujan seperti saat ini. Berikut doa yang dapat di panjatkan, seperti yang di lansir dari laman Kemenag.
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah pada kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, (Kairo: Darud Diyan lit Turats, 1987 M/1408 H), pada halaman 176.
Rasulullah membaca doa tersebut ketika sedang khutbah Jumat berlangsung, dimana seorang sahabat datang melaporkan jika hujan deras yang selama sekira enam hari berlangsung membuat masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan.
Doa dalam latin : Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.