Gempa M 7,5 di Jepang, Picu Tsunami Jepang Setinggi 1,2 Meter, 6 Orang Meninggal dan Pencarian Korban Selamat Terus di Lakukan

Tsunami Jepang/CNBC
Tsunami Jepang/CNBC
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Dalam sebuah gempa bumi baru-baru ini, magnitudo (M) 7,5 mengguncang wilayah Jepang.

Gelombang tsunami yang tingginya mencapai lebih dari satu meter muncul setelah gempa. Sebuah penyiar NHK melaporkan pada Senin (1/1/2024.

Kota Wajima di Ishikawa telah terkena tsunami dengan ketinggian 1,2 meter, di kutip dari detikNews yang mengutip Reuters.

Baca Juga:Tidak Menikah: Alasan Menarik Kakashi, Guy, dan Iruka dalam Dunia NarutoApakah Tenten Salah satu Perempuan yang Tidak Tertarik Pada Sasuke? Perspektif Karakter dalam Dunia Naruto

Kota Kashizawaki menyaksikan tsunami lainnya yang mencapai 40 cm. Prefektur Ishikawa di tandai dengan garis ungu dalam kategori peringatan tsunami besar. Dia berada di dekat pusat gempa.

“Semua warga harus segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” kata lembaga penyiaran publik NHK setelah gempa melanda wilayah Noto di prefektur Ishikawa sekitar pukul 16.10 waktu setempat.

TV publik menayangkan tulisan besar “EVACUATE” dan meminta orang-orang untuk mengungsi ke tempat yang lebih dingin.

Selain itu, masyarakat mengunggah video gempa dari dalam stasiun kereta bawah tanah dan dari rumah mereka sendiri.

Sementara itu, pemerintah Jepang memastikan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir yang terdampak gempa tidak akan mengalami keanehan.

6 Orang Meninggal dan Pencarian Korban Selamat Terus di Lakukan

Kantor berita nasional NHK melaporkan bahwa gempa besar yang berpusat di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang, mengakibatkan kematian setidaknya enam orang.

Prefektur Ishikawa, di pantai barat Honshu, pulau utama Jepang, adalah tempat semua mayat di temukan. Setelah di minta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, ribuan penduduk pesisir memilih bermalam di pusat evakuasi.

Baca Juga:Bagaimana Jadinya Jika Naruto Tidak Menikah dengan HinataApa Jadinya Jika Naruto Gagal Merebut Hinata dari Toneri

Sampai Selasa, 2 Januari, tidak ada lagi peringatan tsunami yang di berikan, dan statusnya di ubah menjadi “imbauan”.

Bagi mereka yang harus meninggalkan tempat tinggalnya, militer Jepang telah memberikan makanan, air, dan selimut.

Meskipun demikian, 18 WNI yang tinggal di Kota Suzu di Prefektur Ishikawa terpaksa bermalam di atas bukit.

Untuk menghangatkan diri dari suhu musim dingin 0 derajat Celcius, warga Jepang membuat api unggun bersama.

Suhu di perkirakan akan lebih dingin lepas tengah malam. Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo menyebabkan tsunami di pesisir utara dan tengah Jepang.

Peringatan resmi mengatakan bahwa gelombang tsunami dapat mencapai 5 meter di beberapa tempat. Menurut kantor berita nasional NHK, gelombang setinggi 1,2 meter telah menerjang pelabuhan Wajiima di Prefektur Ishikawa pada Senin (01/01) pukul 16.21 waktu setempat.

Gelombang tsunami setinggi 0,8 meter juga di laporkan di Kota Toyama, Prefektur Toyama. Pemerintah Jepang sebelumnya meminta penduduk di wilayah pesisir Noto di prefektur Ishikawa untuk “evakuasi secepatnya ke dataran tinggi”, seperti yang di lansir NHK.

Sekretaris kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan dalam konferensi pers Senin (01/01), sedikitnya ada enam kasus orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Meskipun demikian, gempa menyebabkan kebakaran besar di Ishikawa. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Jepang pada Senin malam telah menurunkan tingkat “peringatan tsunami besar” untuk wilayah Noto menjadi “peringatan tsunami” yang lebih rendah. Prefektur Niigata dan Toyama juga masih memiliki peringatan tsunami.

0 Komentar