Sebelum Memulai Harus Pemanasan Dulu, ya: Perhatikan 5 Kesalahan yang Dilakukan Pelari Pemula, Bisa Bikin Cedera!

Sebelum Memulai Harus Pemanasan Dulu, ya: Perhatikan 5 Kesalahan yang Dilakukan Pelari Pemula, Bisa Bikin Cedera!
para pelari pemula sebelum olahraga: liputan6.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Banyak orang sekarang menyukai lari. Cabang olahraga ini di sukai oleh orang-orang dari semua usia. Persiapan sebelum berlari sangat penting, apakah itu untuk rekreasi atau tujuan serius.

Bayangkan saja, hanya karena melalaikan hal sederhana bisa bikin cedera serius, lho. Maka dari itu, perhatikan beberapa hal berikut ini. Sebeb, banyak kesalahan yang dilakukan para pelari pemula sebelum olahraga. Apa saja, ya?

1. Lupa pemanasan

Pastikan untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga agar otot tidak kaku saat berolahraga. Ini juga berlaku untuk lari.

Baca Juga:Tips Ini Membantu Kamu Jalani Awal Tahun Lebih Bahagia: Tips Jalani Awal Tahun dengan Lebih Positif, New Year New You!Toxic Relationship Sangat Mengganggu Mental dan Fisik: InilahTips 3 Cara Memutus Toxic Relationship ala Kang Ji Won di Marry My Husband

Lakukan stretching ringan untuk area kaki, paha, betis, hingga lutut. Mulai dengan jogging santai, baru kemudian tingkatkan kecepatannya. Biarkan badan melakukan penyesuaian pelan-pelan. 

2. Terlalu memaksakan diri

Jika sudah lama tidak lari atau belum pernah, kamu tidak perlu memaksakan diri hanya untuk mengejar angka. Gak perlu FOMO dengan orang lain yang sudah bisa mencapai pace tertentu. Percayalah, pace dan waktu akan meningkat seiring konsistennya berlatih.

Di awal berlari cukup beberapa menit dahulu, lalu tingkatkan waktunya ketika sudah merasa cukup kuat. Tidak perlu terlalu memaksakan diri, ya. Ingat, tubuh kita perlu beradaptasi dengan aktivitas baru ini.

3. Tidak di imbangi dengan strength training

Olahraga lari kelihatannya simpel. Tidak perlu peralatan yang ribet, tinggal pakai sepatu, lalu pergi berlalu. Padahal, di balik itu di butuhkan kekuatan kaki, konsistensi, pengaturan napas, dan daya tahan. 

Maka dari itu, sangat penting untuk mengimbanginya dengan strength training. Contoh strength training adalah squats, angkat beban, push up, dan plank. Semua itu akan membantu meningkatkan kekuatan otot.

Jika kekuatan otot bertambah maka pergerakan tubuh akan semakin baik. Hal ini berpengaruh pula pada kekuatan berlari kita. 

4. Makan terlalu banyak sebelum lari

Makan terlalu banyak sebelum berlari bisa berakibat perut kram. Kalau sudah kram, biasanya kecepatan lari jadi terhambat. Kamu tetap boleh makan, tapi tidak perlu sampai kenyang, yang penting tubuh terisi nutrisi.

Baca Juga:Hati-Hati dengan Rekan Kerja yang Seperti Ini, Oke: 5 Ciri Fake People di Kantor, Punya Agenda Tersembunyi!Kamu Punya Teman yang Palsu? Yuk Cek 5 Ciri Seorang Teman Palsu yang Sebaiknya Kamu Hindari

Makanan yang direkomendasikan adalah pisang, dada ayam, telur rebus, dan roti gandum. Beri jeda 30—60 menit agar makanan itu bisa di cerna dengan baik. Jangan lupa pula untuk isi tubuh dengan minum air biar tidak dehidrasi.

5. Tidak memperhatikan postur tubuh ketika berlari

Postur tubuh yang benar bisa meningkatkan efektivitas dalam berlari. Sebaliknya, jika di lakukan dengan asal-asalan akan berpotensi cedera. Sekalipun tiap orang punya posisi nyamannya masing-masing tapi ada panduan dasar yang bisa di jadikan acuan.

Posisikan badan tegak dengan pandangan mata menghadap ke depan. Jangan menunduk supaya bahu dan leher bisa rileks. Saat mendaratkan kaki, jangan bertumpu pada tumit atau bagian depan kaki. Semakin sering berlari, kamu bisa menemukan form yang pas untuk badanmu sendiri.

Itulah kesalahan yang dilakukan para pelari pemula, berlari bukan hal yang sederhana sekalipun kelihatannya minim peralatan. Untuk yang baru mulai belajar, don’t push yourself too hard and too soon. Nikmati saja prosesnya sambil terus meningkatkan pace dan kilometer berlarimu. 

0 Komentar