Luar Biasa! Ternyata ini Dia Rahasia Bangunan Anti Gempa di Jepang – Sudah Diajarkan Simulasi Gempa Sejak Dini

(Architonic/Takumi Ota)
(Architonic/Takumi Ota)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Kita ketahui bahwa Jepang merupakan salah satu Negara dengan teknologi canggih yang di miliki. Jepang jadi satu negara yang banyak terjadi bencana-bencana seperti gempa bumi. Hal tersebut teratasi oleh kemajuan teknologi dengan hadirnya bangunan anti gempa di Jepang.

Di Jepang memang gempa sudah sering terjadi dan sudah seperti makanan sehari-hari di karenakan Jepang merupakan daerah yang di lewati ring of fire. Selain itu juga, merupakan tempat pertemuan lempeng Amerika Utara, Pasifik, Eurasia, dan Filipina.

Sudah banyak cara yang di lakukan untuk menghadapi gempa ini, mulai dari pendidikan dini cara mengatasi gempa, bangunan anti gempa. Serta sikap masyarakat Jepang untuk bisa tetap tenang dan waspada saat gempa. Tidak bisa di pungkiri bahwa Jepang telah berhasil membangun gedung dan struktur tahan gempa. Berikut ini ada beberapa bangunan anti gempa di Jepang.

Baca Juga:Awal Tahun yang Bikin Haru, NOAH Pamit Dari Industri Musik – Apakah Mereka Akan Kembali Lagi?Menjadi Orang Terkaya di Dunia, Kira-Kira Dari Mana Sumber Kekayaan Elon Musk? Yuk, Simak Penjelasannya

Bangunan Anti Gempa di Jepang

1. Roppongi Hills Mori Tower

Gedung yang pertama ini ada Roppongi Hills Mori Tower dengan lima puluh empat lantai di Roppongi, Minato Ward, Tokyo. Tingginya pun mencapai 238 meter. Bangunan ini di gunakan sebagai kantor, restoran, dan pertokoan tergolong bangunan tahan gempa.

Untuk struktur gedung ini mirip dengan gedung Taipei 101, dan tulangan pipa baja, juga di adopsi teknologi peredam kejut yang di sebut oil damper. Bangunan tersebut di lengkapi dengan 192 peredam anti-getaran yang di isi dengan cairan peredam. Bahkan Peredam semi aktif ini mengandung minyak kental dan peredam yang mampu menyeimbangkan bangunan saat mulai bergetar.

2. Tokyo Skytree

Berikutnya ada Tokyo Skytree yang merupakan menara transmisi untuk sinyal televisi dan radio ini juga berfungsi sebagai menara pengintai. Menara ini merupakan sebuah bangunan dengan ketinggian 634 meter di Sumida Ward, Tokyo. Ternyata menara ini pun merupakan bangunan tertinggi setelah Burj Khalifa.

Selain itu, bangungan ini memiliki denah segitiga yang berubah menjadi lingkaran di bagian atas. Denah segitiga ini di yakini kokoh dan mampu menjaga stabilitas bangunan, sedangkan lingkaran atas bisa mengantisipasi hembusan angin di ketinggian dari berbagai arah.

Tokyo Skytree menggunakan peredam oli 125 meter di atas dasar pilar pusat. Kolom tengah atau tengah ini berfungsi sebagai penyeimbang yang memungkinkan rangka luar bangunan bergerak saat terjadi gempa.

3. Ark Hills Sengokuyama Mori Tower

Bangunan anti gempa di Jepang yang lainnya ini Ark Hills Sengokuyama Mori Tower. Tidak hanya itu, bangunan tersebut tidak hanya menggunakan dudukan anti getar, tetapi di perkuat juga dengan pelat besi yang dipasang di setiap lantainya.

Kemudian, struktur pendukung berbentuk V ini di pasang di lantai bangunan, sehingga beban bangunan di arahkan ke segala arah, bukan langsung ke lantai bangunan. Hal ini karena kolom V memiliki fitur rangka segitiga yang mendistribusikan beban ke segala arah.

Baca Juga:Enggak Perlu Pergi ke Tempat Gym! Berikut Cara Memperkuat Otot Lengan yang Bisa Kamu Lakukan di RumahSama Seperti Rokok Biasa, Ini Dia Dampak Kecanduan Vape yang Bisa Membahayakan Tubuh Manusia

Jepang juga ternyata sudah menanamkan mitigasi kepada masyarakat sejak dini. Di Jepang sendiri, penanaman kesadaran akan kesigapan terhadap bencana alam di tandai dengan di peringatinya Bousai no Hi yang jatuh setiap tanggal 1 september.

Sudah sejak tahun 1982, peringatan Bousai no Hi merupakan kegiatan yang berlangsung selama satu pekan. Pada umumnya selama satu pekan, yakni sejak tanggal 30 Agustus sampai dengan 5 September, yang kemudian di kenal dengan Bousai Shuukan atau Pekan Pencegahan Bencana.

***

0 Komentar