Ulama Cerdas Asal Indramayu Tutup Usia, Ini Dia Sosok Buya Syakur Dikenal dengan Kajian yang Lembut dan Menyentuh Hati

bincangsyariah.com
bincangsyariah.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Kabar duka yang mana kita kehilangan lagi sosok ulama besar asal Idramayu, Jawa Barat. KH Syakur Yasin atau di kenal dengan Buya Syakur. Almarhum meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Mungkin banyak yang ingin mengenal lebih jauh lagi sosok Buya Syakur.

“Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah,” ucap Kiai Rifqiel Asyiq yang bersumber dari orang dekatnya, di kutip dari NU Online.

Buya Syakur ini merupakan sosok Pimpinan Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu dan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, di usianya 75 tahun. Beliau lahir di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu pada 2 Februari 1948.

Baca Juga:Bukan Hanya Unggul di Dunia Fashion, Berikut 5 Rekomendasi Makanan Khas Perancis yang Kaya Akan RempahEnggak Sampai 500 Penonton! Ini Dia Daftar Film Indonesia dengan Jumlah Paling Sedikit – Ada Film Apa Saja?

Banyak masyarakat yang menyukai gaya penyampaian kajian Islam dan sangat khas ala ulama Nahdlatul Ulama (NU). Saat menjelaskan persoalan yang rumit dia menyampaikannya dengan perlahan dan fokus. Selain itu, isi kajian Buya Syakur juga lebih mengutamakan kehidupan bermuamalah di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk.

Menempuh Pendidikan Sampai Timur Tengah dan Eropa

Sosok Buya Syakur ini ternyata menempuh pendidikan dari kecil hingga dewasa selain banyak di habiskan di pondok pesantren, beliau juga menambah keilmuan serta wawasan beliau di berbagai negara Arab dan Eropa. Bahkan, kurang lebih 12 tahun, Buya Syakur secara intensif menggali pengetahuan keagamaan dari pondok pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon.

Tidak hanya itu, beliau juga melanjutkan pendidikan akademiknya di Timur Tengah dan Eropa. Beliau melanjutkan pendidikan di Irak pada tahun 1971, bersamaan dengan itu beliau kemudian di angkat menjadi ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Syiria.

Setelah itu, mendalami ilmu Al-Qur’an di Libya pada tahun 1977, menyelesaikan sastra Arab pada tahun 1979, sastra linguistik di Tunisia pada tahun 1981, dan  ilmu metodologi di London pada tahun 1985. Mungkin lebih dari 20 tahun mengenyam pendidikan akademiknya di Timur Tengah dan Eropa, Buya Syakur pulang ke Tanah Air pada 1991 bersama Gus Dur, Quraish Shihab, Nurcholis Majid dan Alwi Shihab.

Kemudian, buya syakur juga membaktikan diri berdakwah di kampung halamannya, Indramayu. Lalu, mendirikan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada 1995 di Jl. By Pass Kertasemaya KM. 37 Rt.01 Rw. 01 Cadangpinggan, Sukagumiwang, Indramayu.

***

0 Komentar