Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menginisiasi program lintas sektoral untuk penanggulangan kemiskinan, pengurangan angka pengangguran, dan pemberian jaminan sosial bagi lansia, serta untuk meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran 2024.
Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat, bersama Sekretaris Daerah Dian Rachmat Yanuar, meluncurkan program “Gema Sadulur” atau Gerakan Bersama Ngariksa Duafa, Lansia, dan Pengangguran, di Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, pada hari Senin pagi.
Tiga permasalahan ini dianggap sebagai pekerjaan rumah yang harus ditanggulangi bersama melalui sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten, lembaga, dan mitra kerja. “Gema Sadulur” merupakan bentuk perhatian serius pemerintah, meliputi aspek pangan, kesehatan, perumahan, keterampilan, dan kecakapan hidup.
Baca Juga:Warteg Gratis Untuk Kaum Dhuafa Dari Alfamart – VideoBantuan Beras Kembali Disalurkan – Video
Program kolaborasi lintas sektor di Pemerintah Daerah ini melibatkan komponen pemerintah, kelompok masyarakat, hingga pihak swasta turut ambil bagian, di antaranya dengan menggelar job fair mini oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan.
Dalam sambutannya, Bupati Kuningan menargetkan angka kemiskinan harus turun signifikan dari 12,12 persen saat ini, dan target serupa untuk angka pengangguran harus di bawah 9,49 persen.
Rencananya, layanan “Gema Sadulur” akan digelar di lima desa yang menjadi pilot project, dengan total sasaran 1.045 kepala keluarga. Pemerintah menyediakan telur gratis khusus bagi warga duafa di Desa Jatimulya. Sementara itu, sembako murah disediakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM menjual beras premium di bawah harga pasar, beras SPHP Bulog, komoditas pangan seperti daging sapi, ayam, dan aneka sayuran.
Harga kebutuhan yang murah dalam kegiatan ini membuat masyarakat sangat antusias untuk mengantri pembelian.