Seorang buruh penggali di Kelurahan Cirendang, Kuningan, mengalami kecelakaan tragis saat menggali septic tank. Ano (48 tahun) tertimbun tanah hidup-hidup ketika galian mencapai kedalaman 4,5 meter, dan dinding tanah di pinggirnya tiba-tiba roboh.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 21 Februari 2025, ketika korban bersama rekan-rekannya tengah fokus bekerja. Menyadari Ano tertimbun, dua rekannya bersama warga sekitar segera berusaha menolong. Warga lainnya langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kuningan untuk meminta bantuan evakuasi.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah, menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan menggunakan tripod. Salah satu personel Damkar turun ke dalam septic tank dan berupaya mengangkat material tanah dan lumpur yang menimbun korban. Setelah beberapa waktu, korban akhirnya ditemukan.
Baca Juga:Pemdes Jemaras Kidul Melakukan Fogging – VideoKesan Wahyu Mijaya Memimpin Kab. Cirebon – Video
Namun, saat berhasil dievakuasi, Ano sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Ia gugur saat tengah bekerja mencari nafkah.
Hasil investigasi Damkar dan keterangan warga mengungkap bahwa robohnya dinding tanah disebabkan oleh keberadaan septic tank lama, yang berjarak sekitar 70 cm dari lokasi galian baru. Kedalaman galian menyebabkan tanah di antara kedua lubang membentuk dinding yang rapuh, hingga akhirnya roboh dan menimpa korban.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya langkah-langkah keselamatan dalam pekerjaan penggalian, terutama di area dengan struktur tanah yang rentan.