Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) mengklaim bahwa pembinaan terhadap para kepala desa atau kuwu di Kabupaten Cirebon telah dilakukan secara maksimal. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan anggaran dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Kasus hukum dan pelanggaran administrasi yang melibatkan sejumlah kuwu menjadi catatan penting bagi FKKC untuk terus melakukan evaluasi dan pembinaan internal. Menurut FKKC, upaya edukasi dan pembinaan telah dilakukan secara intensif melalui kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta aparat penegak hukum.
Kasus terbaru yang menjadi sorotan adalah dugaan korupsi yang menjerat Kuwu Surakarta, Kuryati. FKKC menyayangkan kejadian tersebut dan menegaskan akan menghormati seluruh proses hukum yang berjalan. Meski demikian, organisasi ini menekankan pentingnya terus mendukung pelaksanaan layanan desa agar roda pemerintahan tetap berjalan dengan baik.
Baca Juga:Ribuan Hektar Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen Akibat Irigasi Rusak – VideoKuwu Surakarta Kuryati Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi – Video
Ketua FKKC, Muali, mengingatkan seluruh kuwu agar tidak melakukan diskriminasi dalam melayani masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menjalankan pemerintahan desa dengan profesional, terutama dalam aspek administrasi dan pengelolaan anggaran.
Ke depan, FKKC akan kembali menggelar sosialisasi kepada para kuwu guna meminimalisir potensi pelanggaran hukum. Komunikasi juga akan diperkuat bersama DPMD, agar para kuwu mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam mengelola administrasi dan keuangan desa.