Ciro Alves dan Persib: Sebuah Perpisahan yang Menggetarkan Hati

Ciro Alves Persib
Ciro Alves resmi pamit dari Persib
0 Komentar

RADARCIREBON.TV — Ada momen dalam sepak bola yang jauh melampaui skor akhir, taktik, atau trofi. Momen-momen ketika emosi mengambil alih, ketika rasa hormat melintasi batas profesi, dan ketika hati bicara lebih keras dari megaphone.

Hari ini, publik sepak bola Indonesia menyaksikan salah satu momen itu: perpisahan penuh haru dari Ciro Alves kepada sosok legendaris Persib Bandung, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar—atau yang akrab disapa Haji Umuh.

Melalui unggahan Instagram Story yang lirih namun penuh makna, Ciro Alves menuliskan pesan perpisahan mendalam kepada pria yang baginya bukan sekadar petinggi klub, tetapi seperti ayah sendiri. Dalam untaian kata yang sarat emosi, penyerang asal Brasil itu membuka lembaran kenangannya sejak pertama kali menginjakkan kaki di Bandung.

Baca Juga:BPPMHKP Cirebon Genjot Sertifikasi Suplier Bahan Baku Ekspor Ikan ke Uni EropaResmi! Patrick Kluivert Panggil Beckham Putra ke Timnas Indonesia Gantikan Septian Bagaskara

“Sejak pertama kali saya tiba di Bandung, Bapak menyambut saya dengan hati yang begitu tulus,” tulis Ciro.

“Bapak tidak hanya menerima saya, tetapi juga menganggap istri saya sebagai putri sendiri dan anak saya sebagai cucu Bapak.”sambungnya.

Tak hanya sebagai pemain asing yang disambut hangat, Ciro merasa menjadi bagian dari keluarga. Ada kasih yang melampaui profesionalitas, ada kehangatan yang tidak bisa dibeli, hanya bisa dirasakan.

“Itu adalah anugerah yang luar biasa dan saya akan selalu mengenangnya dengan rasa syukur mendalam. Bapak adalah sosok yang sangat istimewa, berhati mulia, dan telah menempati tempat yang sangat besar di hati saya.”

Dalam pesan tersebut, terpancar betapa Haji Umuh telah memberikan lebih dari sekadar bimbingan manajemen. Ia menjadi teladan, pengayom, dan simbol nilai-nilai luhur yang hidup di tubuh Persib Bandung. Bahkan perhatian Haji Umuh kepada keluarga Ciro menjadi bukti bahwa cinta dalam sepak bola bisa sangat nyata.

“Kasih sayang, rasa hormat, dan perhatian Bapak terhadap keluarga saya, terutama terhadap putri saya, adalah bukti kebaikan hati Bapak yang luar biasa.”

Tak lupa, Ciro mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam—bukan hanya untuk momen kebersamaan mereka, tapi juga untuk setiap pelajaran hidup yang ia terima.

Baca Juga:Cirebon Siap Jadi "Markas Resmi" Migran Legal, Bukan Calon Korban Calo InternasionalBukan Iron Man, Kini Cirebon Punya Puluhan Iron Mom

“Terima kasih atas setiap momen yang telah kita lalui bersama, atas setiap kata bijak yang Bapak sampaikan, atas setiap pelajaran hidup yang telah Bapak berikan, baik lewat kata-kata maupun teladan nyata.”

Pesannya pun ditutup dengan doa dan harapan, serta permohonan sederhana namun penuh harap: agar mereka tak dilupakan.

“Saya mendoakan agar Bapak selalu diberikan kesehatan, umur panjang, serta kebahagiaan dalam hidup.

Dan mohon, jangan lupakan kami. Rasa hormat dan kekaguman kami kepada Bapak akan selalu abadi.”

Namun perpisahan ini tidak hanya tentang Haji Umuh. Ciro juga menulis pesan pamit untuk seluruh keluarga besar Persib Bandung dan Bobotoh—para pendukung setia yang telah mendukungnya tanpa henti.

“Tidak mudah untuk mengucapkan selamat tinggal, terutama kepada tempat yang telah memberikan begitu banyak untuk saya. Perjalanan ini telah sampai di akhir, tapi kenangan, orang-orang, dan cinta yang saya terima akan selalu tinggal di hati saya.”

“Saya pergi, tapi sebagian dari diri saya akan selalu tetap di sini. Beberapa hal akan selalu abadi.”

Dan tentu, tak lengkap tanpa menyebut Bobotoh yang bagi Ciro bukan sekadar penonton, tapi jiwa dari setiap pertandingan.

“Dari lubuk hati saya yang paling dalam: terima kasih, Bobotoh. Kalian adalah kekuatan saya di setiap pertandingan, di setiap momen, baik saat senang maupun sulit”. Dengan cinta, “Ciro Alves”.

Dalam dunia sepak bola, para pemain datang dan pergi. Namun ada beberapa yang meninggalkan jejak lebih dalam daripada jejak sepatu di rumput hijau. Ciro Alves telah menjadi salah satunya—bukan hanya sebagai penyerang, tapi sebagai bagian dari keluarga besar Maung Bandung.

Dan hari ini, lewat kata-kata yang tulus dan penuh cinta, ia tidak hanya mengucapkan selamat tinggal. Ia meninggalkan warisan rasa, penghargaan, dan cerita yang akan dikenang lama setelah peluit terakhir berbunyi.

Selamat jalan, Ciro. Dan terima kasih, Haji Umuh. Sepak bola Indonesia, khususnya Persib Bandung, berutang kisah indah kepada kalian berdua.

0 Komentar