Pondok Pesantren Al Jauhariah di Desa Balerante, Kabupaten Cirebon, mengalami kekurangan air bersih sejak lama.
Para santri terpaksa memanfaatkan sumber air dari sungai dan irigasi sawah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kekurangan air bersih yang melanda Pondok Pesantren Al Jauhariah di Desa Balerante, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, sudah berlangsung cukup lama. Kondisi ini membuat para santri harus beradaptasi dengan memanfaatkan sumber air dari sungai terdekat dan aliran irigasi sawah di sekitar pondok.
Baca Juga:Objek Wisata Desa Cibuntu Tawarkan Keasrian Alam Dan Keunggulan Desa Mandiri – VideoTim Relawan Reresik Masjid Bersihkan Masjid Assa'diyah Terdampak Angin Kencang – Video
Namun, sumber air dari sungai yang digunakan sehari-hari tidak layak konsumsi. Air tersebut telah tercemar limbah batu yang menyebabkan warna air menjadi keruh. Meskipun demikian, para santri tetap menggunakannya untuk mandi dan mencuci karena tidak ada pilihan lain.
Sementara itu, untuk keperluan ibadah seperti wudhu dan kebersihan masjid, air diambil dari aliran irigasi sawah yang dinilai sedikit lebih jernih. Upaya pengeboran sumur telah dilakukan di tiga titik, namun hasilnya belum memuaskan karena air tanah yang keluar masih keruh kekuningan akibat endapan lumpur.
Kondisi ini menambah kesulitan bagi para santri dan pengurus pondok dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hingga kini, pihak pesantren berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk membantu menyediakan sumber air bersih yang layak dan berkelanjutan bagi kebutuhan para santri.