Warga Takut Pulang Malam Gara Gara Ulah Geng Motor

Warga Takut Pulang Malam Gara Gara Ulah Geng Motor
Kabagops Polres Subang menjelaskan upaya untuk mencegah kehadiran geng motor di Subang.
0 Komentar

SUBANG – Kabupaten Subang belakang ini cukup diresahkan dengan adanya aksi kawasan geng motor. Bahkan, ada warga yang meninggal dunia akibat ulah geng motor.

Kepala Bagian Operasional Polres Subang Kompol Syamsul Bagja Bahtiar, SIK.MH mengatakan, ada beberapa titik rawan yang biasa dijadikan tempat berkumpul geng motor. Antara lain di Ciater, fly over Cilameri, Binong dan Jalan Raya Lebaksiuh.

Dia menambahkan, bahwa geng motor tidak hanya beraksi dari daerah Subang saja.

Baca Juga:Tak Punya Alat, PMI Cianjur Kewalahan Layani Permintaan FoggingGegara Curi Makanan, Oknum Petugas Pasar Pukuli ODGJ Hingga Babak Belur

“Ya di jalur Pantura kan jalur nasional. Bisa jadi ada aksi dari kabupaten luar yang masuk ke wilayah Kabupaten Subang,” jelasnya.

Saat ini tim patroli presisi Polres Subang tengah gencar melakukan patroli di waktu-waktu yang rawan terutama di malam hari. Petugas melakukan himbauan kepada orang-orang yang nongkrong malam hari menggunakan sepeda motor.

“Kita berikan imbauan untuk jangan ikut-ikutan aksi geng motor. Kita imbau juga agar jangan melakukan kumpul di jam rawan, yakni mulai pukul 21.00 ke atas. Lebih baik membubarkan diri jika tidak bermanfaat,” jelasnya.

Syamsul menyatakan, petugas kepolisian selalu memberikan pemahaman kepada para pemotor yang sering mengadakan perkumpulan ataupun kopi darat (kopdar) agar jangan memantik perkelahian.

“Kami terus gencarkan edukasi dan tim patroli presisi Polres Subang siap mencegah dan meminimalisir kehadiran geng motor di Kabupaten Subang,” jelasnya.

Sementara itu, pada Oktober 2021 lalu, mahasiswa asal Binong menjadi korban kebrutalan geng motor. Dia diseret ke area pesawahan dan dibacok oleh geng motor. Sehingga dia harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Akibat kejadian itu, warga semakin resah apalagi harus berkendara malam hari melewati jalan yang minim penerangan jalan umum (PJU).

Baca Juga:Satu Bulan Diresmikan Bupati, Jembatan 10 M Ini Sudah Rusak,Harus Waspada, Warga Terancam Longsor Susulan

Warga pagaden Madun (41) mengaku khawatir pulang malam hari. Dia sehari-hari berjualan di Pasar Pujasera. Setiap hari dia harus melewati fly over Cilameri yang minim penerangan.
“Jadi takut kalau pulang, mana lampu gelap dan banyak yang nongkrong jadi sering ngebut di jalur itu,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.

Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Dia mendengar kabar aksi geng motor di wilayah Binong.
“Ketika hendak pulang selalu menunggu dan membuntuti rombongan mobil ataupun kenalan supaya pulang lebih aman,” jelasnya. (ygo/ysp)

 

0 Komentar