Sejarah dan Makna Filosofi Tradisi Lebaran Ketupat, Muslim Jawa Usai Idul Fitri

Tradisi Ketupat Lebaran
By Antara/ajisetiawan
0 Komentar

RADAR CIREBON.TV – Kegembiraan Idul Fitri bagi umat Islam Indonesia, khususnya Jawa, tidak sebatas merayakan Idul Fitri saja, tapi ada tradisi lebaran ketupat.

Seminggu setelah Idul Fitri, kebanyakan Muslim Jawa biasanya merayakan festival lain yang disebut Ketupat Idul Fitri.

Tradisi ini tidak tercantum dalam Alquran dan tidak di rayakan oleh Nabi besar Muhammad SAW.

Baca Juga:Peringati Nuzulul Qur’an 1444 H, NU Ranting Ujunggebang Cirebon Berikan Santunan Anak Yatim dan Fakir MiskinNostalgia HP Jadul Cina Ada Antena TV Nya

Namun, sebagian besar umat Islam di pulau Jawa masih merayakan Lebaran Ketupat tersebut.

Masyarakat muslim biasanya menghidangkan lebaran ketupat dalam festival ini. Ketupat adalah makanan berbahan dasar nasi yang di bungkus dengan anyaman daun kelapa muda (Janur).

Ketupat Lebaran dimaknai sebagian orang sebagai hari raya bagi orang yang berpuasa di bulan Syawal.

Perayaan ini di anggap sebagai bentuk apresiasi bagi umat Islam yang menjalankan puasa Syawal setelah berpuasa selama sebulan di bulan Ramadan.

Di sisi lain, Ketupat Idul Fitri secara filosofis di artikan sebagai pertobatan.

Hal ini tercermin dari bentuk anyaman ketupat yang polanya cukup rumit dan di hadirkan sebagai dosa dan kesalahan manusia yang harus di tebus.

Tobat ini datang melalui persahabatan manusia dan saling memaafkan.

Hal ini mengajari ketika orang saling memaafkan dendam dan kesalahan, ketika taubat benar-benar tertanam dalam hati.

Baca Juga:Wow! Nokia Termahal Di Dunia Stok Terbatas, Di jual 1 Milyar Di Lapisi Emas 18 KaratNokia C31 Paling Banyak Di Cari Anak Muda, Trendy dan Staylis

Tentu hati menjadi bersih dan fitrah, seperti warna putih berlian yang terlihat saat di belah dua.

Sejarah

Sebagai makanan, ketupat bukan hal yang baru. Menurut Hikayat Indraputra ketupat telah di kenal sebagai penganan rakyat sejak 1700 Masehi.

Tradisi Lebaran Ketupat sendiri di perkirakan sudah ada sejak lama, bertepatan dengan proses masuknya agama Islam di tanah Jawa.

Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga di sebut sebagai orang pertama yang memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat.

Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni setelah (Idulfitri).

0 Komentar