Keluarga Korban Pembacokan Desak Pelaku Dihukum Berat

0 Komentar

Suasana duka menyelimuti pemakaman korban pembacokan di kantor koperasi di Kabupaten Cirebon, Selasa siang. Korban yang merupakan staff lapangan koperasi, menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang melawan luka bacokan di wajah, tangan dan punggungnya. Sementara, satu korban lainnya masih dalam perawatan intensif dengan kondisi sudah sedikit membaik.

Suasana duka tampak menyelimuti pemakaman Jesika Sintia Penturi, di pemakaman umum Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa siang. Sejumlah karyawan koperasi hingga rekan sejawat wanita berusia 23 tahun tersebut, tampak mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya. Bahkan, sejumlah warga yang mengenal baik korban, tampak menangis di pusara makam staff lapangan koperasi tersebut.

Keluarga tak menyangka, niat korban untuk berangkan bekerja, harus berakhir tragis usai aksi brutal yang dilakukan RS, office boy kantor koperasi. Korban meninggal pada Senin malam, akibat luka sabetan parang di bagian wajah dan kepala, serta tangan dan punggung. Keluarga meminta, pelaku yang sudah diamankan di Mapolsek Arjawinangun, dapat dihukum berat sesuai dengan perbuatannya.

Baca Juga:Satu Korban Pembacokan Meninggal DuniaPentingnya Pengawasan Distribusi Logistik Pemilu 2024

Sementara, Hanar Riana, satu korban luka lainnya masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Arjawinangun. Korban yang sempat tak sadar akibat luka sabetan parang di beberapa bagian tubuhnya, sudah membaik dan sadar. Korban yang merupakan kepala cabang koperasi, masih dilakukan perawatan dan terapi di kamar ICU.

Saat ini, petugas kepolisian fokus dalam pendalaman kasus pembacokan brutal yang dilakukan RS dan telah memeriksa sembilan orang saksi. Peristiwa pembacokan tersebut terjadi saat sembilan karyawan berada dalam satu ruangan. Pelaku mengunci pintu dari dalam dan telah mempersiapkan parang untuk menyerang para korban hingga empat diantaranya terluka bersimbah darah

0 Komentar