Petani di Kabupaten Cirebon dibuat limbung akibat pembatasan kuota pupuk bersubsidi. Hal ini disebabkan karena pupuk bersubsidi yang bisa ditebus oleh petani hanya sekitar 1 kwintal per hektar. Upaya peningkatan produksi pangan pun terganggu, karena pupuk bersubsidi yang dibutuhkan justru dibatasi kuotanya.
Menurut petani, pemerintah yang melakukan pembatasan kuota pupuk bersubsidi justru membuat petani bergejolak. Terlebih pupuk kimia bersubsidi dengan harga murah sangat dibutuhkan saat masa tanam.
Dibandingkan harga, petani justru menilai ketersediaan pupuk menjadi sangat penting. Meskipun harganya mahal, petani justru akan tetap membeli asal pupuk bersubsidi tidak dibatasi pembeliannya.
Baca Juga:Polsek Gebang Amankan ODGJMesin Mobil Mati Saat Lewati Banjir
Sementara itu, petani berharap agar peningkatan produksi pangan bisa mencapai target. Pemerintah didesak untuk menormalkan kembali ketersediaan pupuk bersubsidi dan pembeliannya tidak dibuat rumit dengan beragam persyaratan administrasi.