RADARCIREBON.TV- Alibaba Group telah menghadapi tekanan dari pemerintah dan persaingan bisnis e-commerce sejak Jack Ma meninggalkan perusahaan.
Namun, Alibaba akhirnya mulai bangkit dari kemerosotan. Sebagai pesaing OpenAI AS, perusahaan ritel besar asal China baru-baru ini memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) open-source.
Alibaba menyebut model khusus ini QwQ, mengatakan bahwa itu mirip dengan model penalaran OpenAI.
Baca Juga:Geger! 8 Juta Pengguna Tertipu Aplikasi Pinjaman Online Palsu!Kisruh Investasi! Inilah Alasan iPhone 16 Belum Masuk Indonesia!
QwQ-32B belum sepenuhnya dirilis, jadi tidak dapat digunakan secara komersial, karena AI pada platform ini belum sempurna.
Karena Meta telah merilis Llama 3.1, yang dibangun di bawah lisensi yang sama, Alibaba bukanlah perusahaan teknologi besar pertama yang merilis AI open-source. Namun, penawaran Meta jauh berbeda dari yang dirilis Alibaba.
Meta adalah model penalaran yang berusaha meniru pemecahan masalah manusia dan memeriksa fakta. Dibandingkan dengan model bahasa besar (LLM) konvensional seperti ChatGPT-4 dan Claude 3.5, model ini juga dapat menangani masalah yang lebih rumit dan kompleks.
Alibaba memberikan contoh bagaimana ia mencapai kesimpulan dalam sepasang pertanyaan matematika. Pengguna dapat melihat bagaimana Hugging Face’s Spaces menguji parameternya.
Satu masalah dengan model kecerdasan buatan lainnya yang dikembangkan oleh China adalah bahwa mereka terbatas oleh undang-undang negara. Ini termasuk mengajukan pertanyaan seperti “Siapa Xi Jinping?” yang pasti tidak akan dapat dijawab oleh kecerdasan buatan.
Meskipun demikian, tim Qwen Alibaba mengklaim bahwa mereka dapat mengalahkan o1-preview dan Mini dalam tiga kriteria, membandingkannya dengan model o1 OpenAI.
Mereka mengalahkan keduanya dalam benchmark MATH-500, yang memungkinkan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan soal matematika yang kompleks.