Nenek Ini Tak Sengaja Temukan Amber Terbesar di Dunia, Dipakai untuk Pengganjal Pintu!

foto
(Dok. Buzău County Museum)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Tidak diduga, batu yang dianggap tidak berharga mengandung harta yang sangat berharga. Penemuan “harta karun” ini bermula saat seorang nenek di Rumania tak sengaja memungut batu berukuran 3,5 kg dari dasar sungai.

Kemudian, sang nenek membawa batu besar itu pulang untuk digunakan sebagai pengganjal pintu. Menurut laporan El Pais, batu itu ternyata merupakan bongkahan amber terbesar di dunia. Diproyeksikan bernilai 1 juta euro, atau Rp 17,1 triliun.

Sebagai informasi, amber adalah resin pohon yang mengeras dari jutaan tahun lalu dan menjadi material batu mulia.

Baca Juga:Dijamin Kenyang Sampai Magrib! Ini Makanan Sakti Saat Puasa!5 Penyebab Utama Badan Lemas Saat Puasa yang Harus Kamu Tahu!

Amber dapat ditemukan di sekitar desa Colti di sungai Buzau di Rumania. Sejak 1920, batu mulia itu telah ditambang di lokasi tersebut.

Jenis amber ini sangat populer dan mahal, dan disebut sebagai “rumanite.” Warnanya agak merah muda.

Nenek yang menemukan nugget rumanite tersebut hidup di Colti. Selain itu, orang-orang tidak mengetahui nilai batu tersebut saat dibawa pulang.

Bahkan, ada satu kasus di mana pencuri perhiasan mencoba masuk ke rumah nenek, tetapi tidak mengambil batu yang menjadi pengganjal pintu tersebut.

Setelah sang nenek meninggal pada tahun 1991, keluarga yang mewarisi rumah mencurigai batu tersebut. Mereka kemudian membawa batu tersebut dan menjualnya ke pemerintah Rumania.

Sebagaimana dikutip Senin (3/3/2025) oleh Science Alert, batu berharga itu dimasukkan ke Museum Sejarah di Krakow, Polandia, setelah diteliti oleh ahli.

Menurut ahli, amber tersebut berusia sekitar 38-70 juta tahun. Batu itu dianggap sebagai harta karun negara Romania.

Baca Juga:Puasa Tanpa Lemas: Tips Jitu Agar Tubuh Tetap Fit Selama Ramadhan!Tidur yang Tepat Selama Ramadhan: Tips Biar Gak Lemas Sepanjang Hari!

Daniel Costache, direktur Museum Buzau, berkata, “Penemuan ini merepresentasikan signifikansi di level sains dan level museum.”

0 Komentar