Tangis Jamal Musiala, Pasukan Bayern Geram, Neuer:Dia Harusnya Bijak, Insiden Itu Harusnya Tak Terjadi

Jamal Musiala terlihat kesakitan saat bentuk an dengan Donaruma
Jamal Musiala mengalami cedera parah di pertandingan PSG vs Bayern Munich dilanjutkan perempatan final piala dunia antarklub
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di tengah sorak sorai kemenangan Paris Saint-Germain yang berhasil menembus semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, terselip satu momen memilukan yang mengguncang suasana: tangisan Jamal Musiala dan ekspresi penyesalan mendalam dari Gianluigi Donnarumma.

Berlaga di Mercedes-Benz Stadium, Minggu (5/7/2025) malam WIB, PSG menyingkirkan Bayern Munich dengan kemenangan 2-0. Gol-gol telat dari Desire Doue dan Ousmane Dembele memastikan langkah tim asuhan Luis Enrique ke babak empat besar. Donnarumma tampil luar biasa, mencatat lima penyelamatan dari lima tembakan tepat sasaran Bayern. Namun, laga ini tak semata tentang skor atau statistik—ada tragedi di balik euforia.

Menjelang akhir babak pertama, terjadi insiden yang mengejutkan. Musiala, gelandang muda andalan Bayern, berusaha mengejar bola di kotak penalti PSG. Donnarumma yang juga menyongsong bola, justru membuat tubuh Musiala terjepit dalam duel yang tampaknya tidak perlu. Benturan keras pun terjadi. Engkel kiri Musiala terlihat terpelintir hebat, dan teriakan kesakitannya langsung membuat stadion terdiam.

Baca Juga:Mimpi Buruk di Awal Musim Jamal Musiala, Patah Tulang Fibula dan Ligamen Engkel, Menepi 5 BulanMomen Mengerikan Saat PSG vs Bayern!! Jamal Musiala Terkapar, Cedera Parah Guncang Bayern!

Musiala tergeletak, menahan sakit. Donnarumma yang menyadari dampaknya langsung menunjukkan ekspresi syok. Ia memalingkan wajah, menutup muka dengan kedua tangan, dan kemudian jongkok dalam diam. Satu momen yang menggambarkan betapa pilunya hati sang kiper Italia.

Saat babak pertama usai dan pemain masuk lorong, Donnarumma tampak murung, bahkan nyaris menangis. Di ruang ganti, suasana seolah berubah. PSG memang unggul, tapi kehilangan aura perayaan. Musiala harus ditarik keluar dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Cedera engkel itu dipastikan membuatnya absen selama 4–5 bulan, membuatnya baru bisa merumput kembali di awal 2026.

“Saya berdoa terus dan berharap yang terbaik untukmu, Jamal Musiala,” tulis Donnarumma lewat akun Instagram resminya. Meski ia menegaskan tidak berniat mencederai siapa pun, permintaan maaf itu datang dari hati yang tulus.

Namun, kubu Bayern tak bisa menyembunyikan amarah mereka. Manuel Neuer, kapten sekaligus kiper senior Bayern, melontarkan kritik tajam. “Itu duel yang tak perlu. Saya tahu dalam sepak bola semua bisa terjadi, tapi dia harus lebih bijak. Risiko cedera tinggi, dan akhirnya ya ini… Jamal harus absen lama,” kata Neuer seperti dikutip Yahoosports.

Neuer bahkan menyayangkan lambatnya respons Donnarumma. “Saya datangi dia dan bilang, ‘Apakah kamu tidak mau ke sana?’ Musiala sedang kesakitan parah, dan yang paling penting saat itu bukan hasil, tapi rasa kemanusiaan.”

Pelatih Bayern, Vincent Kompany, turut angkat suara. Ia tampak emosional dalam sesi konferensi pers usai laga. “Sangat sulit bagi saya untuk marah, tapi hari ini saya benar-benar marah. Bukan karena skor, tapi karena itu terjadi pada seseorang seperti Jamal. Dia hidup untuk sepak bola, dan momen itu menghancurkan.”

Kompany menambahkan, “Kami mencoba untuk mencari kekuatan dari situasi ini. Kami ingin menang untuk Jamal, tapi kenyataannya berkata lain. Hal yang paling membuat darah saya mendidih adalah: dia tidak pantas mendapatkan ini.”

Baca Juga:Heroik!!! 9 Pemain PSG, Gulung 11 Pemain Bayern Munich Advincula Lakukan Kesalahan Krusial, Harry Kane Cetak Gol untuk Bayern di Piala Dunia Klub 2025

Bayern kian apes malam itu. Meski PSG bermain dengan sembilan orang usai dua kartu merah di babak kedua, Die Roten tak mampu memanfaatkannya. Alih-alih bangkit, mereka malah tersingkir dengan rasa sakit ganda: kalah dan kehilangan sosok paling kreatif di lini tengah mereka.

Di tengah gegap gempita kemenangan PSG, malam itu menjadi babak kelam dalam perjalanan seorang bintang muda. Musiala kini harus menepi, dan sepak bola sekali lagi menunjukkan bahwa ia bukan sekadar permainan, tapi juga panggung drama dan luka yang nyata.

0 Komentar