Sega Jamblang, kuliner khas daerah Cirebon. foto: radarcirebon
RADARCIREBON.TV – Salah satu kuliner daerah Cirebon yang hingga kini tetap eksis dan punya konsumen konsisten adalah kuliner nasi jamblang atau sega jamblang.
Kuliner daerah Cirebon ini bahkan sampai ada lagunya khusus yang bikin langsung ‘kelingan’ dan ‘kangen’ dengan Cirebon.
Sega Jamblang Masakane wong Cirebon… rega murah… iwake werna lan rupa…
Baca Juga:Warung Pojok; Lagu Daerah Cirebon yang MelegendaMelintasi Waktu Lewat Wisata Daerah Cirebon yang Bersejarah
Begitu kurang lebih potongan lirik lagu sega jamblang yang sangat fenomenal dan terkenal dari daerah Cirebon ini.
Lalu, bagaimana ya sejarah adanya nasi jamblang? Berikut ceritanya.
Sejarah Singkat Adanya Nasi Jamblang
Mengutip dari Indonesia.go.id. nasi jamblang sendiri berasal dari nama desa di sebelah barat Kabupaten Cirebon. Tempat asal pedagang yang mempopulerkan masakan tersebut.
Sega Jamblang awalnya hanyalah makanan para pekerja paksa pada zaman Belanda. Mereka itu adalah orang-orang yang sedang membangun Jalan Raya Daendels sepanjang 1000 kilometer dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon.
Pemilihan daun jati, karena para pekerja bisa menyimpan nasi dalam waktu yang lebih lama. Nasi yang dibungkus daun jati jadi awet dan bisa bertahan beberapa hari.
Apalagi, saat itu kabarnya banyak warga yang kelaparan, bahkan sampai meninggal, karena kekurangan makanan. Sejak itu, nasi dibungkus daun jati jadi populer di kalangan pekerja.
Daun jati memiliki tekstur yang tidak mudah sobek dan rusak. Daunnya punya pori-pori yang dapat membantu menjaga keadaan nasi agar tidak mudah basi. Meskipun di simpan dalam jangka waktu yang lama.
Cikal Bakal Adanya Nasi Jamblang
Pada sekitar 1847, bisa di katakan jadi cikal bakal lahirnya Sega Jamblang. Saat itu, Belanda membangun tiga prabrik. Dua pabrik tebu di Plumbon dan Gempol. Satunya pabrik spriritus di Palimanan.
Baca Juga:Moro Purwokerto, Masih Eksis Meski Ada Mall Besar?Ada Apa Saja Ya di Rita Supermall Purwokerto?
Di bangunnya tiga pabrik tersebut menyerap banyak pekerja. Mereka berasal dari Cirebon dan daerah sekitarnya. Seperti Sindangjawa, Cisaat, Cidahu, Bobos, dan lainnya.