Mau Foto Dengan Gaya Retro? Datang ke 5 Tempat Spot Foto di Kota Lama Semarang Ini, Di Jamin Instagramable!

Gedung Marabunta/goodnewsfromindonesia.id
Gedung Marabunta/goodnewsfromindonesia.id
0 Komentar

3. Akar Pohon Merambat

Rumah Akar/kompas.com

Kemudian di Kota Lama Semarang juga terdapat bangunan unik yang bernama Rumah Akar. Untuk lokasinya sendiri berada di depan Gedung Monod Diephuis, Jalan Kepodang, tidak jauh dari Gereja Blenduk. 

Spot foto Instagramable ini berupa tembok terkelupas, jendela kayu besar, dan diselimuti akar pohon raksasa merambat, sehingga terlihat estetik. Tempat yang satu ini sudah pasti bisa banget loh untuk kamu berfoto dengan gaya retro, cobain deh.

4. Gedung Spiegel

Gedung Spiegel/kelloggsnyc.com

Ternyata gedung yang satu ini sudah di bangun sejak tahun 1895 oleh kongsi pengusaha Austria-Hungaria keturunan Yahudi, yaitu Moritz Moses Addler (1854-1927), Herman Spiegel (wafat 1911), dan Ignacz Back (1873-1955). 

Baca Juga:Buka Puasamu Akan Semakin Nikmat Dengan Sajian Bakso Bikinanmu Loh, Buruan Cek Resep dan Cara Pembuatannya!Mulai Sekarang Jangan Bingung Lagi Deh Kalau Kamu Sedang di Tasikmalaya, Karena Ada 3 Hotel Murah Ini Loh, Yuk Cek Guys!

Pada awalnya, gedung ini merupakan tempat atau toko yang menjual pakaian dari merk-merk ternama hingga dekorasi rumah dan bernama NV Winkel Maatschappij “H Spiegel“. Lalu setelah berakhirnya kolonial Hindia Belanda, Gedung Spiegel ini beralih fungsi menjadi gudang dengan kondisi terbengkalai dan tidak terawat. 

5. Gedung Marabunta

Gedung Marabunta/goodnewsfromindonesia.id

Bangunan yang satu ini sudah ada sejak tahun 1824. Dahulu, nama Gedung Marabunta adalah “Schouwburg” yang memiliki arti gedung pertunjukan atau teater. Gedung Marabunta dibangun dengan tujuan sebagai tempat hiburan dan pertunjukan Komedi Stamboel atau teater sandiwara keliling mirip sirkus yang saat itu populer di dataran Eropa.

Selain itu, Gedung Marabunta juga di jadikan sebagai pertunjukan musik dan tarian yang mendatangkan musisi dan penari terkenal pada masa era kolonial. Lalu pada masa pasca kemerdekaan, Kodam VII Diponegoro mendapatkan hak untuk menggunakan gedung ini dan di kelola oleh perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang bernama “Marabunta”.

0 Komentar