RADARCIREBON.TV Tips membeli mobil bekas memang tak semudah yang di bayangkan, sebab harus melalui proses yang tepat. Ada banyak keuntungan membeli mobil bekas di banding mobil baru. Salah satunya adalah kamu bisa langsung menggunakannya. Dan yang paling penting adalah harga jual mobil bekas tentunya lebih murah dan tidak perlu khawatir dengan harga pajak yang begitu mahal. Karena setiap tahunnya ada kemungkinan pajak tahunan dapat berkurang tergantung dari berapa harga pajak kendaraan baru yang di miliki.
Apalagi bagi kamu yang memiliki simpanan uang tak begitu banyak, mungkin membeli mobil bekas menjadi pilihan daripada harus membeli mobil baru dengan harganya lebih mahal. Tapi apakah tepat jika ingin membeli mobil bekas dalam kondisi seperti saat ini?
Tips dan Trik Membeli Mobil Bekas
1. Cek Status Kendaraan
Semua orang mungkin sudah tahu salah satu langkah penting membeli mobil bekas ialah memastikan kecocokan data yang tertera di STNK, BPKB, dan kendaraan itu sendiri.
Baca Juga:Deretan HP Murah Android 4G Harga Di bawah 1 Juta.Rekomendasi Mobil Terbaru 2020, Mana Jadi Incaran Kalian ?
Masih berhubungan dengan dokumen, calon pembeli juga sebaiknya mencari informasi status kendaraan tersebut di kantor Samsat.
Bukan berarti harus mendatanginya langsung, karena saat ini akses terhadap data kendaraan bisa di telusuri secara daring hanya bermodalkan nomor polisi. Tentunya melalui situs web resmi Samsat masing-masing daerah.
2. Beli dari Pemilik Harga Lebih Miring
Ada banyak “sumber” untuk mendapatkan mobil bekas, mulai dari showroom, balai lelang, atau pemilik sebelumnya langsung. Masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangan.
Bagi mereka yang benar-benar mengutamakan harga terjangkau, sebaiknya prioritas berburu mobil bekas yang di jual langsung oleh pemilik sebelumnya. Tantangannya, di butuhkan kesabaran bahkan tenaga karena terkadang harus ke sana kemari.
Bagaimana dengan balai lelang? Opsi ini juga bisa di jadikan pilihan untuk mendapatkan mobil bekas murah. Walaupun itu artinya harus siap adu harga dengan peserta lelang lain yang biasanya di dominasi kalangan penjual atau showroom yang mencari “bahan” dagangan.