Rumah Keluarga Miskin Di Perkotaan Brebes Tak Layak Huni 

0 Komentar

Kemiskinan ekstrim masih terdapat di Kabupaten Brebes. Satu keluarga di perkotaan, yang mendiami rumah sempit tidak layak huni, dan penerbangan listrik dan air mengandalkan dari tetangga.

Sangat miris, kehidupan yang dialami keluarga Rusmini, 45 tahun, warga di Kelurahan Pasar Batang, Brebes. Meski, tidak jauh dari pusat pemerintahan, bahkan masih kelurahan dengan kantor bupati, yang memiliki kantor megah. Namun, kehidupan Rusmini dan 5 anggota keluarganya yang lain, jauh dari kata mewah.

Selain rumah yang ditempati tidak layak huni. Dimana rumah itu warisan dari orangtuanya, banyak atap yang bolong bolong dan bocor saat hujan. Rumah itu hanya terdiri dari ruang tamu, dapur, dan satu kamar yang masing-masing ruangan dibatasi sekat. Untuk MCK, posisinya terbuka tanpa pintu dan berdekatan dengan kamar. Sementara untuk kebutuhan air, ia harus mengangsu air dari sumur terbuka milik tetangga.

Baca Juga:Harga Beras Di Pasaran Terus Alami KenaikanMencicipi Taiyaki Khas Jepang

Sedangkan untuk penerangan saat malam menggunakan listrik menyalur ke tetangga, dengan tiap bulan bayar iuran sebesar 40 ribu rupiah.

Rusmini telah ditinggal merantau suaminya selama berpuluh tahun. Namun ia sering mendapat kiriman uang dari suaminya sekedar untuk jajan anak-anaknya. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia harus berjualan jajan keliling di kampung perkotaan. Ia juga harus membiayai ketiga anaknya yang masih sekolah di SD, MTs, dan SMA. Sedangkan dua anak yatim piatu yang juga keponakan Rusmini telah putus sekolah.

Ia juga sering menerima bantuan belas kasihan dari para tetangganya yang merasa iba dengan kondisinya, namun ia juga merasa sedikit terbantu karena masuk sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan.

Sementara, Ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Pasarbatang, Sudirman mengatakan, kondisi kehidupan Rusmini yang merupakan warganya sangat memprihatinkan. Suami Rusmini sudah puluhan tahun tak pulang, sementara Rusmini harus menghidupi lima orang anak, termasuk dua anak dari saudaranya. Rumahnya yang dihuni enam orang ini, sudah diajukan untuk program bedah rumah.

Rusmini berharap ada bantuan dari pemerintah kabupaten maupun pusat agar rumah yang didiami lebih layak lagi

0 Komentar