Mengapa Tanggal 22 Desember Jadi Peringatan Hari Ibu di Indonesia? Berikut Sejarahnya

Mengapa Tanggal 22 Desember Jadi Peringatan Hari Ibu di Indonesia? Berikut Sejarahnya
Ilustrasi Peringatan Hari Ibu (Foto: Getty Images/iStockphoto/littleWhale)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Dalam setiap bulan, ada beberapa tanggal yang menjadi hari peringatan nasional maupun internasional. Memasuki Desember, ada beberapa peringatan yang salah satunya yakni hari ibu. Di Indonesia, tanggal 22 Desember menjadi peringatan hari ibu yang konon telah ada sejak dulu.

Konon, peringatan ini telah ada dari sebelum Indonesia merdeka. Dengan adanya peringatan ini, menjadi bentuk untuk mengenang jasa para perempuan yang memajukan bangsa saat ini hingga masa mendatang. Dan menjadi tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya merebut kemerdekaan.

Pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa yang berperan sebagai sumber daya potensial, menjadi motor penggerak bagi keberhasilan pembangunan. Tentunya keberhasilan tersebut untuk berbagai lini kehidupan di setiap masa.

Baca Juga:Harga Emas Antam 21 Desember 2023 Kembali Menurun, Cek Harga Masing-masing Gram DisiniAjaib! 3 Buah Ini Dapat Menjadi Penghancur Batu Ginjal, Selain Memiliki Rasa Asam Manis dan Menyegarkan

Sejarah Peringatan Hari Ibu

Tanggal 22 Desember menjadi peringatan hari ibu di Indonesia yang akan jatuh di tiap tahunnya. Bentuk peringatan ini menjadi apresiasi pada seluruh ibu di Indonesia yang mempunyai kontribusi besar terhadap generasi-generasi penerus.

Peringatan ini dapat di lakukan dengan berbagai cara untuk masing-masing orang. Bisa dengan memberikan suatu ucapan yang bermakna, bisa memberikan hadiah, atau bisa juga memberikan waktu bersantai untuk ibu rumah tangga dengan mempersilahkannya menikmati “me time”.

Di Indonesia, hari ibu ada bermula ketika adanya pergelaran Kongres Sumpah pemuda. Kemudian dengan adanya hal itu, maka disepakati Kongres Perempuan Indonesia di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Kongres tersebut di hadiri oleh 30 organisasi perempuan yang tersebar di 12 kota pula Jawa dan Sumatera.

Dalam kongres tersebut, berbagai bahasan pun di ulas mulai dari peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, pernikahan usia dini bagi perempuan, perbaikan gizi hingga kesehatan ibu dan balita, dan lainnya. Berbeda dengan kongres kedua di Juli 1935 yang akhirnya terbentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf.

Puncak pencetusan hari ibu akhirnya di putuskan pada tanggal 22 Desember yang menjadi peringatan hari ibu. Pencetusan tersebut berlangsung pada Kongres Perempuan Ketiga di tahun 1938 dan diresmikan berdasarkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 oleh Presiden Soekarno.

0 Komentar