Jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Cirebon menempati posisi keempat terbesar di tingkat nasional.
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon mendata lebih dari sebelas ribu empat ratus orang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di berbagai negara penempatan. Tingginya jumlah PMI asal Kabupaten Cirebon menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dan Disnaker untuk memberikan perlindungan yang maksimal.
PMI asal Kabupaten Cirebon bahkan menempati posisi kedua tertinggi tingkat Provinsi Jawa Barat dan keempat di tingkat nasional. Upaya perlindungan yang diberikan oleh pemerintah pusat hingga daerah untuk para pahlawan devisa menjadi pekerjaan rumah yang terus dioptimalkan, terutama jika ada PMI yang bermasalah.
Baca Juga:Harga Ayam di Pasar Tradisional Sumber Merangkak Naik – VideoBupati Majalengka Usulkan Bangun Embarkasi Dekat BIJB – Video
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon menjelaskan, sosialisasi ke desa-desa akan dimasifkan kepada masyarakat agar para calon PMI bisa menempuh jalur resmi atau prosedural. Karena menjadi PMI dengan jalur ilegal memiliki risiko, terutama bagi yang bersangkutan maupun keluarga di kampung.
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon juga menjelaskan mudahnya membedakan jalur legal dan ilegal melalui permintaan persetujuan desa. Jika ada calon PMI yang tidak menempuh persetujuan, bisa dipastikan agen atau calon PMI berangkat tanpa menempuh prosedur legal.
Sementara itu, perlindungan yang optimal juga bisa diberikan oleh pemerintah jika PMI yang bekerja di negara penempatan menempuh regulasi yang jelas.