RADARCIREBON.TV – Setelah menuai gelombang protes dan kecaman tajam dari masyarakat, Bupati Pati Sudewo akhirnya mengibarkan bendera putih. Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen yang sempat membuat rakyat nyaris pingsan melihat tagihan pajak, resmi dibatalkan.
Tidak ada lagi Sudewo yang kemarin, yang lantang siap dan tidak akan gentar meskipun akan di demo rakyatnya, baik 5 ribu orang ataupun 50 ribu orang.
Akhirnya, logika sehat dan suara rakyat berhasil menembus tembok kebijakan yang sempat terasa tuli.
Baca Juga:Gubernur Jateng Minta Bupati Pati Kaji Ulang Kenaikan PBB P2 250 Persen!Bupati Pati Akhirnya Minta Maaf! Usai Tantang Pendemo soal Kenaikan PBB: "Tak Ada Niat Memprovokasi"
Dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati pada Jumat 8 Agustus, Sudewo tampil di hadapan publik membawa pengakuan dan keputusan yang tak bisa tidak diambil.
“Mencermati perkembangan situasi dan mengakomodir aspirasi yang berkembang, saya putuskan kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen saya batalkan,” katanya.
Keputusan ini datang setelah tekanan publik yang terus membesar. Mulai dari warga desa yang kaget melihat nominal pajak seperti tinggal di kawasan elite, hingga pernyataan keras Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang menampar halus kebijakan tanpa komunikasi itu. Akhirnya, realitas mengalahkan ego. Sudewo pun menarik rem darurat.
Imbas dari pembatalan itu, biaya PBB-P2 resmi dikembalikan ke tarif tahun 2024. Tagihan dengan nominal fantastis yang sempat bikin warga geleng-geleng kepala kini tinggal kenangan pahit yang semoga tak terulang.
Lebih lanjut, Sudewo menyampaikan bahwa bagi warga yang sudah telanjur membayar dengan tarif naik, uang sisanya akan dikembalikan. Proses pengembalian ini akan diatur teknisnya oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) bersama para kepala desa. Sebuah langkah reparasi yang tentu patut diapresiasi, meski datang agak terlambat.
“Sisanya akan dikembalikan,” tegas Sudewo. Kalimat pendek yang mengandung pengakuan bahwa kebijakan sebelumnya memang terburu-buru, minim konsultasi, dan penuh risiko sosial.
Setidaknya, rakyat bisa sedikit lega. Uang bukan segalanya, tapi dikembalikan saat salah, itu namanya tanggung jawab.
Baca Juga:Torino Kena Tikung! jay Idzes Pilih SassuoloSatori Ngoceh! Sebut Anggota Komisi XI Terima Program Sama Dari BI OJK! KPK: Satori Bangun Showroom!
Namun yang menarik, di tengah suasana permohonan maaf dan penyesuaian, Sudewo masih menyisipkan kalimat heroik. Ia mengklaim tetap akan membangun Kabupaten Pati dengan pelayanan maksimal dan tulus.