RADARCIREBON.TV- Di era kecerdasan buatan dan teknologi pengeditan foto yang semakin canggih, dunia digital kembali diramaikan oleh fenomena unik, tren “menjadi Snow White dengan kurcaci”.
Tren ini berawal dari kreativitas pengguna media sosial yang menggunakan aplikasi berbasis AI untuk mengubah wajah mereka menjadi karakter putri dari kisah klasik Snow White and the Seven Dwarfs. Tak hanya sekadar cosplay digital, tren ini berkembang menjadi bentuk ekspresi diri yang menggabungkan seni, nostalgia, dan teknologi tingkat tinggi.
Fenomena ini pertama kali mencuri perhatian di platform seperti TikTok, Instagram, dan X (Twitter), di mana pengguna membagikan hasil editan foto mereka yang berubah menjadi versi modern atau realistis dari Snow White, lengkap dengan para kurcaci yang mengelilinginya. Beberapa hasilnya tampak seperti lukisan dongeng, sementara yang lain mengusung gaya sinematik ala film live-action Disney.
Baca Juga:Bisa Nongkrong Sampai Subuh: Gemini AI Buktikan Anak Strict Parents Juga Punya Kebebasan DigitalTiduran Tenang di Atas Laut Tanpa Tenggelam, Padahal Hanya Hasil Keajaiban Gemini AI
Awal Mula Tren
Tren ini disebut-sebut bermula dari meningkatnya popularitas model AI photo generator seperti Google Gemini, Midjourney, dan Leonardo AI, yang memungkinkan siapa pun membuat potret karakter fantasi dengan hanya menuliskan deskripsi teks (prompt). Contohnya, pengguna hanya perlu mengetik.
“Transform me into Snow White standing with seven dwarfs in a mystical forest, cinematic lighting, fairytale atmosphere.”
Beberapa kreator konten kemudian menambahkan elemen khas seperti gaun biru-putih, rambut hitam legam, bibir merah cerah, hingga kurcaci dengan ekspresi lucu yang mirip tokoh klasik Grumpy, Sleepy, dan Dopey. Dari sinilah tren “menjadi Snow White dengan kurcaci” menyebar luas, terutama di kalangan pecinta seni digital dan penggemar dongeng Disney.
Daya Tarik Visual dan Emosional
Ada alasan mengapa tren ini begitu cepat menarik perhatian. Kisah Snow White telah menjadi bagian dari imajinasi kolektif selama hampir satu abad sejak film animasi Disney pertama dirilis tahun 1937. Ketika teknologi memungkinkan seseorang untuk menjadi karakter ikonik itu, muncul rasa nostalgia dan fantasi masa kecil yang kuat.
1. Visual yang menawan : AI mampu menghasilkan efek realistis dengan pencahayaan sinematik dan tekstur kain gaun yang tampak nyata.
