Sejarah Hingga Daya Tarik Lawang Sewu Semarang

Sejarah Hingga Daya Tarik Lawang Sewu Semarang
Lawang Sewu Semarang (foto : heritage.kai.id/)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Lawang Sewu merupakan salah satu ikon Kota Semarang. Di dirikan pada tahun 1904, bangunan bersejarah dengan gaya arsitektur Belanda ini sudah berusia lebih dari satu abad. Selain itu, bangunan ini juga pernah dijadikan sebagai markas besar Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.

Setelah merdeka, bangunan ini kemudian di jadikan kantor Djawatan Kereta Api RI dan saat ini dikelola oleh PT KAI. Saat ini, Lawang Sewu telah berubah menjadi sebuah tempat wisata sejarah setelah waktu berlalu. Sejak tahun 2005, Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata yang menarik minat pengunjung dengan antusiasme yang tinggi. Jumlah kunjungan selama tahun 2018 mencapai ratusan ribu orang.

Apabila kamu memiliki rencana mengunjungi Lawang Sewu, ada beberapa sejarah penting yang perlu kamu ketahui!

Baca Juga:Ini Dia Rekomendasi Bakso Urat Enak di Bandung Jawa Barat, Nikmatnya Bikin Ngilerr!!Homestay di Tasikmalaya ini Murah dan Mewah Loh!!

Sejarah Lawang Sewu Semarang

Masyarakat mungkin mengenal gedung ini dengan sebutan Lawang Sewu, tetapi apakah kamu tahu bahwa itu bukanlah nama aslinya? Pada awal konstruksinya, bangunan ini diberi nama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. Sementara dalam bahasa Jawa, Lawang Sewu memiliki arti seribu pintu.

Meski diberi nama “Lawang Sewu”, bukan berarti bangunan ini memiliki seribu pintu. Sebenarnya, Lawang Sewu hanya memiliki 429 pintu. Akan tetapi, seperti kebanyakan bangunan Belanda, Lawang Sewu memiliki banyak jendela besar yang jika dipandang dari kejauhan, terlihat seperti pintu. Oleh karena itu, Lawang Sewu dijuluki “Lawang Sewu” oleh orang-orang.

Tidak seperti saat ini, Lawang Sewu dahulu berfungsi sebagai kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), suatu perusahaan kereta api swasta yang berasal dari Belanda. Kantor NIS awalnya berlokasi di stasiun Semarang, namun karena ruangannya kurang memadai, pemerintah Belanda kemudian memilih untuk membangun bangunan baru.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, gedung ini tidak langsung berada di bawah kendali Indonesia. Sebaliknya, Lawang Sewu menjadi tempat pertempuran antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) dan angkatan militer Kempetai dan Kidobutai selama lima hari dari 14 hingga 19 Oktober 1945 di Semarang. Karena kejadian ini, pemerintah kota Semarang menetapkan Lawang Sewu sebagai gedung warisan sejarah yang harus di jaga dengan baik.

Dahulu pernah di anggap sebagai bangunan paling menyeramkan, Lawang Sewu kini telah mengalami perbaikan. Usai melalui tahap pemugaran dan renovasi pada tahun 2011, Lawang Sewu kini telah berubah menjadi objek wisata sejarah. Tidak ada lagi kamar-kamar gelap yang menampilkan berbagai fenomena menakutkan.

Daya Tarik Lawang Sewu Semarang

  1. Arsitektur

Dari segi arsitektur, keistimewaan bangunan ini terletak pada penggunaan campuran bligor atau pese, yang merupakan istilah lokal untuk pasir, kapur, dan bata merah, sebagai pengganti semen. Penggunaan bligor ini menyebabkan Lawang Sewu tidak memiliki retakan. Selain itu, bligor juga memberikan kesan sejuk pada bagian dalam ruangan.

2. Terdapat Kaca Mozaik yang Indah

Lawang Sewu Semarang (www.theindonesiaadventure.com/)

Salah satu tempat yang populer untuk berfoto di tempat wisata ini adalah dinding kaca patri yang setinggi 9 meter. Kaca patri mozaik yang indah ini terletak di dalam bangunan utama. Kaca ini terdiri dari empat panel besar yang merefleksikan eksploitasi besar-besaran sumber daya alam Indonesia.

3. Diorama

Lawang Sewu (foto : heritage.kai.id)

Baca Juga:WADAW! 3 Penginapan Murah di Tasikmalaya Ini Bikin Betah Untuk Menginap!!KUY HEALING !! Air Terjun Kedung Pedut Ini Seger Banget Loh Gengs!

Dua struktur utama berisi pemandangan miniatur dan beragam artefak sejarah terkait transportasi kereta api di Indonesia. Di tempat ini, tamu dapat mengunjungi museum, galeri, dan juga menikmati peta-peta serta foto-foto zaman dulu. Miniatur tersebut menggambarkan Semarang sebagai pusat perkeretaapian terbesar di Indonesia dan juga sebagai rute kereta api pertama, yaitu Semarang – Temanggung.

Nah, itulah sejarah dan daya tarik dari tempat wisata ini. Setelah mengetahui sejarah dan daya tarik Lawang Sewu Semarang, apakah kalian berminat untuk berkunjung ke tempat ini?

0 Komentar