Bapenda Jabar Gencar Lakukan Upaya Digitalisasi Pajak

0 Komentar

Badan Pendapatan Daerah atau Bapenda Jawa Barat gencar melakukan upaya digitalisasi pajak. Terhitung sejak 2015, digitalisasi pajak mulai dilakukan Bapenda Jabar, yang tujuannya untuk mempermudah masyarakat dalam hal membayar pajak dan meningkatkan pendapatan daerah dengan berbasis kepada digitalisasi layanan.

Digitalisasi layanan pemerintah melalui platform digital dan elektronik sudah menjadi keharusan di era sekarang. Khususnya dalam proses transaksi keuangan agar lebih efisien dan transparan.

Hal tersebut yang kemudian mendorong Badan Pendapatan Daerah atau Bapenda Jawa Barat yang juga mulai menggencarkan upaya digitalisasi pajak. Terhitung sejak tahun 2015 digitalisasi pajak mulai dilakukan Bapenda Jabar, tujuannya tak lain adalah untuk mempermudah masyarakat dalam hal membayar pajak dan meningkatkan pendapatan daerah dengan berbasis kepada digitalisasi layanan.

Baca Juga:Aksi Pembersihan Sampah SerentakEtika Politik Bacaleg Suami dan Istri dalam Satu Partai

Dalam rangka optimalisasi pendapatan daerah dari sektor pajak khususnya pajak kendaraan bermotor (PKB), upaya pendekatan kepada masyarakat harus dilakukan secara bijak. Pasalnya menurut data Bapenda Jabar, dari 24 juta kendaraan bermotor yang terdaftar di Samsat, hanya sekitar 10,6 juta yang aktif membayar pajak. Sehingga ada pendapatan pajak yang hilang dari 13 juta lebih kendaraan.

Pada tahun 2023 Jawa Barat memiliki target pendapatan daerah (PAD) senilai Rp 34 triliun dari sektor pajak. Adapun lima komponen pajak yakni pajak kendaraan bermotor (PKB), biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB), pajak air permukaan dan pajak rokok, sehingga mempermudah pelayanan pembayaran pajak terus dilakukan, Gubernur Jawa Barat berharap dengan meningkatkan kemudahan layanan kepada masyarakat bisa berdampak positif untuk peningkatan PAD.

Dengan menerapkan enam pilar digitalisasi pajak mulai dari optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah melalui tax data integration dan new Sipandu dan optimalisasi kualitas pelayanan melalui tax awarness, new sambara  tax center dan tax appreciation.

0 Komentar