Gas Melon Ringankan Beban Nelayan

0 Komentar

Nelayan di Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, sudah 5 tahun terakhir memanfaatkan bahan bakar gas untuk melaut. Kehadiran gas melon sebagai bahan bakar perahu pun, memperingan beban hidup warga setiap harinya karena dinilai menghemat biaya 3 hingga 4 kali lipat.

Setiap hari, Madurokhman menuju TPI Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, untuk berangkat melaut. Dengan menggunakan perahu berukuran empat kali satu meter, durokhman menuju perahunya dengan menenteng gas elpiji tiga kilogram.

Bukan untuk memasak di atas perahu, namun ia bersama sebagian nelayan yang tergabung dalam KUB Rajungan Jaya memanfaatkan gas elpiji sebagai pengganti bahan bakar bensin. Kehadiran gas melon sebagai bahan bakar perahu pun dinilai mampu memperingan beban hidup nelayan yang setiap hari harus melaut.

Baca Juga:Normalisasi Saluran Irigasi Cegah Banjir Di Perkotaan BrebesGudang Bulog Cimohong Jadi Penyimpanan Logistik Pemilu 

Sebab, bahan bakar gas melon lebih irit empat kali lipat dibandingkan menggunakan bensin. Meski sebagian menggunakan bahan bakar bensin atau solar tergantung mesin kapal, namun tak sedikit pula nelayan yang menggunakan bahan bakar gas yang sudah didesain menggunakan konventer kit bantuan dari pemerintah sejak tahun 2017 silam.

Sementara, Ketua KUB Rajungan Jaya, Samsur menambahkan, gas melon jadi primadona di desa ambulu karena bisa menekan biaya operasional. Bahkan, ketersediaan pangkalan yang cukup banyak membuat nelayan tak pernah kekurangan bahan bakar, dengan harga sesuai harga eceran tertinggi pangkalan yakni 19 ribu.

Saat ini, nelayan berharap agar pemerintah tak berhenti menyalurkan mesin kapal beserta bahan bakar gas elpiji untuk kesejahteraan nelayan. Dari 240 perahu yang ada di Desa Ambulu, belum semuanya mendapat bantuan tersebut

0 Komentar