Periode Musim Kemarau di Indonesia Terbilang Singkat dari Tahun Lalu, Apa Sebabnya? Berikut Penjelasan BMKG

Periode Musim Kemarau di Indonesia Terbilang Singkat dari Tahun Lalu, Apa Sebabnya? Berikut Penjelasan BMKG
Periode Musim Kemarau di Indonesia Terbilang Singkat dari Tahun Lalu, Apa Sebabnya? Berikut Penjelasan BMKG/ sumber foto: pixabay- daeron (https://pixabay.com/id/photos/kekeringan-kegersangan-kering-bumi-780088/)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV– BMKG merilis perkiraan periode musim kemarau di Indonesia terbilang singkat dari tahun 2023.

Indonesia saat ini tengah menghadapi kenaikan suhu bumi yang menyebabkannya lebih panas dari sebelumnya, namun bukan akibat gelombang panas seperti kabar negara tetangga, 

Kenaikan suhu tersebut disebabkan karena pergantian musim dari hujan ke kemarau. 

Baca Juga:Musim Kemarau Bikin Risau, Berikut 6 Hal Baik untuk Kondisi Tubuh Tetap Fit dan BugarEkstrem! Indonesia Tak Alami Gelombang Panas, Tapi karena Ada Fenomena Ini…

Musim kemarau yang akan berlangsung dari Mei-Agustus tersebut membuat cuaca lebih terik di siang hari. 

BMKG menyebut jika periode musim kemarau di Indonesia tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang lebih pendek. 

Durasi musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian dengan perkiraan (63,95%). 

Adapun periode kemarau yang melanda tanah air diprediksi lebih singkat dan pendek dari perkiraan normal (58,51%).

Durasi yang lebih singkat tersebut hanya dirasakan di sebagian wilayah Indonesia, sedang periode musim kemarau akan lebih panjang di sebagian wilayah lain yakni sebanyak 9,73%. 

Prediksi Kemarau di Pulau Jawa

Dalam jurnalnya, BMKG menulis perkiraan musim kemarau yang terjadi di wilayah provinsi di Indonesia. 

Khusus di wilayah pulau Jawa, musim kemarau yang berlangsung bulan April- Julis 2024 dan puncaknya pada Juli 2024- September 2024. 

Baca Juga:Mengenal Sindrom TTS, Efek Samping dari Vaksin Astrazeneca yang Kini Ramai Dibicarakan, Apakah Berbahaya?Eksistensi Pemain Naturalisasi dalam Geliat Olahraga di Indonesia

Pulau Jawa menghadapi musim kemarau lebih lambat terhadap normalnya yaitu sebanyak 30 ZOM dari prediksi sama dengan normalnya sebanyak 58 ZOM.

Hal yang Menyebabkan Durasi Musim Kemarau Indonesia Terbilang Singkat

Ada beberapa faktor yang menyebabkan musim kemarau di Indonesia berdurasi lebih pendek dari tahun sebelumnya:

1. La Nina:

Fenomena La Nina di Samudra Pasifik menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia.

La Nina terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur lebih dingin dari rata-rata.

La Nina biasanya berlangsung selama 9 hingga 12 bulan dan dapat menyebabkan musim hujan di Indonesia lebih panjang dan basah dari biasanya.

Pada tahun 2020 hingga 2023, Indonesia mengalami La Nina selama sekitar 30 bulan, yang berkontribusi pada musim kemarau yang lebih pendek di tahun-tahun berikutnya.

2. Perubahan Iklim:

Perubahan iklim global menyebabkan pola cuaca menjadi lebih ekstrem, termasuk perubahan durasi musim kemarau dan hujan.

Peningkatan suhu global menyebabkan penguapan air yang lebih tinggi, yang dapat memperpendek musim kemarau.

Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan pergeseran pola angin, yang dapat memengaruhi distribusi curah hujan di Indonesia.

3. Faktor Lokal:

Faktor lokal seperti kondisi geografis, topografi, dan tutupan lahan juga dapat memengaruhi durasi musim kemarau.

Misalnya, daerah dataran rendah di dekat pantai biasanya memiliki musim kemarau yang lebih pendek daripada daerah pegunungan.

0 Komentar