4 Dampak Yang Di Timbulkan Saat Mengonsumsi Makanan Yang Tidak Seimbang.

Foto
Foto/Mengonsumsi Makanan Yang Tidak Seimbang (jovee.id)
0 Komentar

RadarCirebon.TvNutrisi  Sering di sepelakan oleh banyak orang dan Nutrisi berperan untuk menunjang tumbuh kembang di masa remaja.

Sayangnya, masih ada anak yang suka pilih-pilih makanan, atau bahkan menolak makan karena berbagai alasan tertentu.

Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan tubuhnya. Berikut masalah terkait gizi pada remaja:

Baca Juga:Konsumsi 5 Makanan Untuk Memenuhi Gizi Seimbang Pada Anak Anak Sampai Orang Dewasa.Sebagai Pengganti Anti Oksidan Ini Dia Manfaat flavonoid Untuk Kesehatan.

1. Anemia defisiensi zat besiAnemia adalah kondisi yang di sebabkan karena kurangnya persediaan zat besi di dalam tubuh. Kekurangan zat besi pada remaja bisa di sebabkan oleh beberapa hal.

Misalnya karena asupan makanan yang tidak memberikan cukup zat besi, interaksi obat, atau zat besi di dalam makanan sulit diserap oleh tubuh.

Padahal di masa remaja ini, tubuh membutuhkan kadar zat besi yang cukup guna mendukung perkembangan selama pubertas.

Terutama bagi remaja perempuan akan mengalami menstruasi, di mana tubuh kehilangan darah dalam jumlah yang cukup banyak.

Berdasarkan WHO, remaja perempuan mengalami kehilangan zat besi sebesar 12,5-15 mg per bulan atau 0,4-0,5 mg zat besi per hari karena menstruasi.

Oleh sebab itu, cadangan zat besi dalam tubuh pada remaja perempuan lebih sedikit di bandingkan dengan remaja laki-laki.

2. Gizi kurangMenurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kekurangan gizi pada remaja umumnya membuat tubuhnya tidak berkembang dengan optimal.

Baca Juga:Buah dengan Nama latin Ziziphus Ini Memiliki Banyak Manfaat untuk kesehatan.Telur Asin Menurut Para Ahli Sains Mulai dari Proses Pembakaran Hingga Kandungan Gizi.

Kurang gizi (malnutrisi) adalah kondisi ketika asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak mencapai jumlah seharusnya. Remaja dengan pola makan yang kurang baik dapat dengan mudah mengalami ini.

Kondisi ini biasanya di sebabkan oleh minimnya asupan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, serat dan lemak, serta zat gizi mikro dari vitamin dan mineral.

Akibatnya, pertumbuhan remaja bisa terhambat, salah satunya membuat tubuh remaja menjadi pendek.

3. Pola makan yang salahTidak seperti usia sebelumnya, menginjak usia remaja otomatis terjadi banyak perubahan pada tubuh anak. Baik itu secara fisik, maupun

Tidak seperti usia sebelumnya, menginjak usia remaja otomatis terjadi banyak perubahan pada tubuh anak. Baik itu secara fisik, maupun psikologi pada remaja.

Di usia ini, umumnya ia sudah mulai paham mengenai body image remaja sehingga cenderung lebih selektif dalam memilah-milah makanan hariannya.

Di tambah terjadinya perubahan pesat pada berat dan tinggi badan, yang kerap kali membuat anak remaja menjadi tidak nyaman.

Bahkan, anak bisa sampai merasa khawatir dan tidak percaya diri akan penilaian buruk orang lain tentang perawakan tubuhnya.

Lebih parahnya lagi, tidak sedikit remaja yang rela memangkas porsi makannya, atau menghindari beberapa jenis makanan tertentu.

Tujuannya demi menjaga berat badan serta proporsi tubuhnya tetap ideal.

Namun sayangnya, pengaturan pola makan harian yang diterapkan para remaja sering salah langkah.

Alhasil, hal ini malah membuat tubuh mereka terlampau kurus karena melakukan diet ketat tapi dengan perilaku makan menyimpang.

Akibatnya, anak remaja mengalami gizi kurang, atau malah overweight dan obesitas karena makan dalam porsi berlebih.

4. Rambut rontokKerontokan akibat hormon ini bisa terjadi pada remaja perempuan. Ketika anak sedang berkembang, mereka mengalami banyak perubahan tubuh dan perubahan hormon.

Namun, kurangnya nuutrisi juga bisa menyebabkan kerusakan rambut pada remaja perempuan maupun laki-laki.

Lebih sering mengkonsumsi junk food ketimbang buah dan sayur yang bergizi bisa berakibat buruk yakni kekurangan protein, vitamin, dan mineral untuk menahan kekuatan rambut.

Itu dia beberapa dampak dari nutrisi yang kita konsumsi tidak seimbanga baik pada saat dewasa atau masih anak anak.

 

0 Komentar