Pedagang Khawatir Gas Langka – Video

Pedagang Khawatir Gas Langka
0 Komentar

Imbas dari berita pembatasan penjualan gas di tingkat eceran sempat membuat beberapa daerah mengalami antrean panjang hingga kelangkaan gas. Di Kota Cirebon, hingga awal Februari, belum ada dampak dari peraturan tersebut.

Meski demikian, beberapa pedagang keliling tetap merasa khawatir jika ke depannya mereka akan sulit mendapatkan gas LPG 3 kg di toko-toko kelontong.

Dampak peraturan pembatasan penjualan gas LPG 3 kg di tingkat pengecer belum begitu mempengaruhi ketersediaannya, yang masih dapat ditemui di beberapa toko kelontong di sudut-sudut kota pada Selasa siang. Namun, jika peraturan tetap diberlakukan, beberapa pedagang kaki lima mulai khawatir akan terjadi kelangkaan ke depannya.

Baca Juga:Atap Rumah Warga Ambruk Akibat Hujan Angin Kencang – VideoMasyarakat Desak Kuwu Jungjang Wetan Dipecat – Video

Seperti pedagang mi ayam yang berkeliling di sekitar Kampung Muara Sukalila, Jaja, yang sudah lebih dari 15 tahun berjualan. Ia pernah merasakan berjualan menggunakan kompor minyak tanah hingga akhirnya beralih ke gas LPG 3 kg, yang dapat digunakan untuk dua hari berjualan. Sementara jika menggunakan kompor minyak tanah, ia bisa menghabiskan dua liter minyak tanah dalam dua hari.

Setiap membeli gas LPG 3 kg untuk kebutuhan jualannya, ia biasa mendapatkannya dari toko kelontong di dekat rumahnya yang menjual secara eceran dengan harga Rp22 ribu. Ia khawatir jika ke depan terjadi kelangkaan stok di tingkat pengecer, namun tetap akan mencarinya meski harganya tinggi. Sebab, jika harus mengganti dengan kompor minyak tanah, ia harus mengeluarkan modal Rp40 ribu dalam dua hari.

Sementara itu, dibanding harus mencari di tingkat agen, keberadaan pengecer tabung gas LPG 3 kg memudahkan keterjangkauan bagi warga kurang mampu hingga pedagang kaki lima. Pemerintah perlu kembali mempertimbangkan peraturan yang dikeluarkannya, terutama dalam aspek keterjangkauannya bagi warga, terlebih di kondisi ekonomi yang belum stabil.

0 Komentar