Tradisi Memayu Buyut Ki Bayan Tengaro, Melestarikan Budaya Dan Memperkokoh Silaturahmi

Tradisi Memayu Buyut Ki Bayan Tengaro, Melestarikan Budaya Dan Memperkokoh Silaturahmi
0 Komentar

Sejumlah warga blok tengah desa Cangkring kecamatan Plered kabupaten Cirebon menggelar memayu buyut ki bayan tengaro. Memayu merupakan kata yang berasal dari mayu atau mayon yang artinya memasang atau mengganti atap genteng dan diadakan setahun sekali menjelang musim penghujan.

Setelah memayu bangunan selesai, warga melanjutkan dengan menggelar sholawatan dan pengajian di makam ki bayan tengaro. Tidak sedikit warga yang datang dengan membawa bekal dari rumah karena pada saat selesai pengajian makanan akan di sajikan dan dimakan bersama.

Warga mengaku bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin kampunng dengan maksud untuk menjaga persatusan dan kekompakkan warga serta menumbuhkan rasa syukur serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Baca Juga:Bantuan Ayam Target Akhir Tahun Selesai, Diminta Tepat Sasaran PenerimaJelang Tes SKD CPNS 2018 BKPSDM Himbau Peserta Mematuhi Peraturan

Selain memayu dan pengajian, warga akan melanjutkan dengan arak-arakan hiasan pada minggu pagi. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk penguatan terdapat sesama warga.

https://www.youtube.com/watch?v=KwZ-eME2Myk

0 Komentar