Tradisi Siraman Piring Panjang di Keraton Kacirebonan

0 Komentar

Keraton Kacirebonan menggelar siraman piring panjang, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi tersebut sebagai rangkaian menyambut puncak acara panjang jimat, ada tujuh piring yang dicuci untuk digunakan sebagai tempat sajian nasi jimat dan lauk pauknya.

Prosesi tradisi yang dilestarikan secara turun temurun, dilaksanakan oleh Keraton Kacirebonan, berupa siraman atau cuci piring Panjang. Pelaksanaan cuci piring panjang dipimpin langsung oleh Sultan Kacirebonan IX, Pangeran Raja Abdulgani Natadiningrat. Dan didampingi oleh permaisuri dan seluruh anggota keluarga keraton.

Ada tujuh piring jimat yang tersimpan di dalam kamar jimat keraton dikeluarkan satu per satu dengan penuh kehormatan. Piring pertama diusung oleh Putra Mahkota Kesultanan Kacirebonan, Elang Raja Kusuma Natadiningrat, sementara piring kedua dibawa oleh Elang Nezar, dan diikuti oleh pengiring lainnya dari keluarga keraton.

Baca Juga:Puluhan Turis Mancanegara Kembali Kunjungi CirebonKebakaran Bekas Kolam Renang Ciperna 

Prosesi siraman piring panjang, diiringi lantunan salawat Nabi Muhammad SAW langgam Masjid Agung Sang Ciptarasa dengan penuh kekhidmatan. Sultan Kacirebonan IX, Pangeran Raja Abdulgani Natadiningrat, tujuh piring dicuci dengan menggunakan air yang telah didoakan sebelumnya.

Sementara tujuh piring memiliki simbol, dua piring jimat yang bermotif kaligrafi, melambangkan syahadat tauhid dan syahadat rasul, dua piring selanjutnya bermotif bunga melambangkan keindahan dalam kenikmatan iman dan islam, sementara tiga piring lainnya bermotif putih polos yang memiliki simbol kesucian, dan akan digunakan untuk tempat sajian nasi jimat pada puncak pelal panjang jimat

0 Komentar