Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon mendata adanya penambahan jumlah desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mendata adanya peningkatan dan penambahan jumlah desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau. Dampak kemarau yang terjadi sejak Juni lalu masih dirasakan oleh masyarakat di sejumlah desa.
Dari data BPBD Kabupaten Cirebon, saat ini ada tiga belas desa di enam kecamatan yang mengalami krisis air bersih akibat dampak kemarau. Penambahan jumlah desa terdampak bahkan terjadi dua kali lipat dari sebelumnya, yang hanya terjadi di lima desa tiga kecamatan.
Baca Juga:Bertemu Pimpinan Ponpes se-Jabar, Syaikhu Ungkap Peran Penting Pemerintah untuk PesantrenAher Pimpin Tim Pemenangan Jabar ASIH, Syaikhu-Ilham Optimistis Menang Pilgub Jabar
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menjelaskan bahwa bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak kekeringan secara intensif didistribusikan, meskipun jumlah dan kapasitasnya terbatas.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon juga melakukan assessment ketika ada informasi dampak kekeringan dari masyarakat. BPBD Kabupaten Cirebon sendiri memprediksi bahwa Oktober ini akan menjadi puncak kekeringan sebelum memasuki musim penghujan.