47 SD di Cianjur Ajukan Merger, karena Minim Siswa dan Jarak yang Berdekatan,

47 SD di Cianjur Ajukan Merger, karena Minim Siswa dan Jarak yang Berdekatan,
47 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Cianjur siap merger
0 Komentar

CIANJUR – Minimnya jumlah siswa dan jarak yang saling berdekatan, sebanyak 47 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur mengajukan merger (penggabungan).

Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Cianjur, Yazid Ahmad mengatakan, saat ini total sekolah dasar di Kabupaten Cianjur ada sebanyak 1.252.

“Tapi nanti akan berkurang karena ada beberapa sekolah yang mengajukan merger. Sudah kami proses artinya sudah berjalan mulai kami verifikasi ke sekolah yang mengajukan merger itu,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat ditemui di ruangannya, Kamis (6/1).

Baca Juga:Polisi Masih Periksa Para Saksi, Terkait Penipuan WO di Karawang Terhadap Calon Pengantin dan VendorCATAT, Mulai 2022, Instansi Pemerintah dan PNS Harus Rutin Gelar Upacara Senin Pagi, yang WFH Juga Wajib Ikut

Dia mengungkapkan,  47 sekolah yang akan di merger  itu tersebar di seluruh Kabupaten Cianjur.

“Pertimbangannya adalah, kenapa mereka mengajukan merger, itu dalan rangka efisiensi dan efektivitas. Karena banyak sekolah yang seampar, misalnya di satu komplek ada dua sekolah, tapi sekolah tersebut siswanya hanya sedikit kemudian lokasinya sangat berdampingan,” jelasnya.

Dia melanjutkan, inisiatif untuk melakukan merger tersebut dari pihak sekolah, orangtua, siswa dan komite dilibatkan, dari hasil musyawarah di masing-masing lokasi. Ada berita acaranya, maka ditindak lanjuti permohonan untuk mengajukan merger, dengan verifikasi apakah memang sekolah layak di merger atau tidak.

“Tapi, dari sekian yang mengajukan merger memang kelihatannya sangat realistis, dan itu akan bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran,” kata dia.

Yazid menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan verifikasi hampir ke semua lokasi. Kemungkinan ada yang memang tidak disetujui ketika lokasinya tidak satu ampar, atau satu komplek dan berjauhan.

“Itu akan kami pertimbangkan, karena di samping jumlah siswa juga lokasi serta jumlah pengajar jadi bahan utama untuk kriteria,” ungkap Yazid.

Kemudian, kata dia, jumlah siswa kalaupun sedikit, tetapi komunikasi sekolah yang di lokasi itu jumlah penduduknya sedikit, akan tetap dilayani.

Baca Juga:Ini dia Sosok Artis CA yang Terjerat Kasus Prostitusi, Ternyata Bintang Sinetron Ikatan CintaAda Ada Aja, Pengendara Putar Arah Takut Kena Razia, Padahal Polisi Sedang Vaksinasi Gratis

“Karena kewajiban pemerintah untuk melayani pendidikan di seluruh wilayah geografis yang ada di kita. Karena kita itu dari daerah daerah terpencil memang bukan siswanya tidak ada, tetapi karena penduduknya sedikit kita tetap wajib layani,” pungkasnya. (Dik)

0 Komentar